RA Kartini Dalam Bingkai Pandemi, Begini Sejarah dan Biografinya
![RA Kartini Dalam Bingkai Pandemi, Begini Sejarah dan Biografinya](/wp-content/uploads/2021/04/images-51.jpeg)
Kemudian, pada 1938, salah satu sastrawan bernama Armijn Pane yang masuk dalam golongan Pujangga Baru menerbitkan versi translasinya sendiri dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang.
Versi milik Pane membagi buku ini dalam lima bab untuk menunjukkan cara berpikir Kartini yang terus berubah.
Beberapa translasi dalam bahasa lain juga mulai muncul, melakukan semua ini agar tidak ada yang melupakan sejarah perjuangan RA Kartini semasa hidupnya.
Pemikiran Kartini banyak mengubah pola pikir masyarakat Belanda terhadap wanita pribumi pada saat itu.
Tulisan-tulisannya juga menjadi inspirasi bagi para tokoh-tokoh Indonesia kala itu seperti WR Soepratman yang kemudian membuat lagu yang berjudul ‘Ibu Kita Kartini’.
Presiden Soekarno sendiri kala itu mengeluarkan instruksi berupa Keputusan Presiden Republik Indonesia No 108 Tahun 1964, pada 2 Mei 1964, yang berisi penetapan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.
Soekarno juga menetapkan hari lahir Kartini, 21 April untuk diperingati sebagai Hari Kartini sampai sekarang.
Demikian sejarah panjang RA Kartini yang saat ini sosoknya jarang dikenal oleh kaum milenial. Semoga ke depan akan banyak lahir Kartini lain yang terus memperjuangkan pendidikan dan kemajuan bagi kaum perempuan.(ct7/sis)