CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Akhir-akhir ini jagat media sosial terutama facebook dan Twitter ramai oleh tanda pagar (tagar) #INAelectionobserverSOS, termasuk di Cianjur.
Hampir di setiap grup facebook dan Twitter terdapat postingan dan komentar tagar tersebut, terutama dari pendukung Calon Presiden 02, Prabowo – Sandiaga.
Tagar #INAelectionobserverSOS disebut untuk meminta adanya pemantau pemilu internasional, agar tak terjadi kecurangan dalam pilpres 2019. Postingan tagar tersebut sangat mudah ditemukan di media sosial.
Tagar #INAelectionobserverSOS disebut untuk meminta adanya pemantau pemilu internasional, agar tak terjadi kecurangan dalam pilpres 2019. Postingan tagar tersebut sangat mudah ditemukan di media sosial.
Juru bicara Badan Pemenagan (BPN) Prabowo-Sandi, A Riza Patria, mengatakan pada tahun 2004 saat pertama kalinya Indonesia mengadakan Pilpres secara langsung, banyak pemantau asing datang ke Indonesia. Namun semakin berkembangnya Pemilu di indonesia pemantau asing tersebut makin berkurang.
“Sekarang ini bareda dalam suasna Pemilu yang agak berbeda dengan Pemilu-pemilu sebelumnya, yang sekamin kuat adanya polarisasi, apalagi pasangan calonnya rematch. Kemudian terjadi suhu yang sangat panas dan ada kurang kepercayaan pada penyelenggara Pemilu, pada aparat, dan sebagainya, sehingga ada yang mencoba mengajak asing supaya ikut memantau,” papar Riza saat diwawancarai wartawan ketika berkunjung ke kantor PWI Cianjur (24/3/2019).
Dia mengatakan, sesuai aturan undang-undang, warga asing diperbolehkan untuk memantau pelaksanaan Pemilu di Indonesia. Namun dengan catatan harus melakukan registrasi di KPU dan memenuhi sejumlah syarat yang harus ditempuh.
“Saya kira jika semua prosedur telah dilakukan warga asing yang mematau Pemilu itu sah-sah saja. Tapi itu juga hanya sebatas memantau bukan jadi pengawas, kalau pengawas kan udah Bawaslu,” kata Riza. (Rez)
Tidak akan sampai segininya kalau yang berwenang bisa netral dan adil mah :)