Regulasi Transportasi di Cianjur Terus Tertinggal, Travel Gelap Semakin Menjajah
![Meningkatnya jumlah travel gelap di Cianjur menunjukkan lemahnya regulasi transportasi yang tidak dapat mengimbangi perkembangan teknologi](/wp-content/uploads/2025/02/Meningkatnya-jumlah-travel-gelap-di-Cianjur-menunjukkan-lemahnya-regulasi-transportasi-yang-tidak-dapat-mengimbangi-perkembangan-teknologi-jpg.webp)
CIANJURUPDATE.COM – Travel gelap semakin merajalela di Kabupaten Cianjur, menyusul ketertinggalan regulasi transportasi yang belum mampu mengatasi perkembangan teknologi dan permintaan masyarakat.
Masyarakat dan sopir resmi mengalami kerugian, sedangkan travel ilegal semakin diminati karena layanan antar-jemput langsung ke rumah.
Menurut perwakilan Dinas Perhubungan (Dishub) Cianjur, Zamzam Marzuqi regulasi transportasi yang ada saat ini tidak sejalan dengan kebutuhan dan kemajuan zaman.
“Kami sudah berkonsultasi dengan Kementerian Perhubungan, namun izin untuk travel memang berasal dari kementerian. Artinya, peraturan yang ada kini tidak bisa mengimbangi berkembangnya travel gelap,” ujarnya, Senin (10/2/2025).
Langkah-langkah untuk menanggulangi travel ilegal pun belum sepenuhnya berhasil.
BACA JUGA: Sopir Elf Terancam Kehilangan Pendapatan Akibat Travel Gelap di Cianjur Selatan
Meski Dishub Cianjur telah melakukan razia bersama kepolisian, permasalahan travel gelap tetap berlanjut.
“Kami berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan razia, namun jumlah travel gelap yang beroperasi di lapangan sangat besar,” tambah Zamzam.
Namun, meski sudah ada upaya dari Dishub Cianjur untuk menertibkan travel ilegal, peraturan yang ada belum mampu mengatasi pesatnya perkembangan travel gelap.
Dishub terus berusaha mencari solusi dengan melibatkan pihak-pihak terkait.
“Audiensi di DPRD besok sangat penting untuk mencari solusi terbaik bagi semua pihak,” kata Zamzam.
BACA JUGA: Marak Travel Gelap, Sopir Elf Cianjur Sepi Penumpang Tidur di Terminal Hingga Tiga Hari
Masalah ini semakin kompleks setelah adanya promosi travel gelap melalui media sosial, yang semakin menguntungkan bagi pemiliknya dan mengurangi pendapatan sopir elf.
Ujang (50), salah satu sopir elf, mengungkapkan bahwa promosi yang dilakukan oleh travel gelap jauh lebih efektif.
“Travel gelap memanfaatkan media sosial untuk promosi, memberitahu jadwal keberangkatan, bahkan ada yang bisa pesan lewat WhatsApp,” kata Ujang.
Sementara itu, Dalung (55), sopir elf asal Sindangbarang, Cianjur Selatan, mengungkapkan bahwa travel gelap menjadi pilihan utama bagi penumpang yang ingin menuju Jakarta atau Cianjur.
“Travel gelap jemput langsung dari rumah dan antar sampai tujuan. Sementara elf harus berangkat dari terminal,” ujarnya.
BACA JUGA: Dishub Cianjur Siap Tertibkan Travel Ilegal, Sopir Elf Bisa Beroperasi Normal
Kondisi ini berpengaruh langsung terhadap penghasilan sopir elf, yang sering kali tidak mendapatkan penumpang dalam sehari.
“Seringkali saya dan sopir lainnya tidak ada penumpang selama satu atau dua hari,” tambah Dalung.
Sopir elf menginginkan pemerintah untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap travel gelap yang semakin mengancam mata pencaharian mereka.
“Pemerintah harus cepat sigap menanggapi masalah ini agar tidak ada yang dirugikan,” harap Ujang.
Permasalahan ini semakin mendalam seiring dengan semakin berkembangnya media sosial sebagai alat promosi yang efektif bagi travel gelap.
BACA JUGA: Berawal Dari Pemalakan, Bentrokan Sopir Elf vs Travel Gelap Pecah di Sindangbarang Cianjur
Dishub dan para sopir elf berharap adanya regulasi yang lebih adaptif dan solusi jangka panjang untuk menanggulangi masalah travel ilegal ini.