Berita

Rencana Impor Beras Terus Ditolak, DPRD Cianjur: Kalau Surplus, Buat Apa Harus Impor Segala?

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Rencana pemerintah pusat untuk impor beras satu juta ton terus mendapat penolakan dari sejumlah tokoh dan kepala daerah. Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Cianjur menjadi salah satu pihak yang menolak rencana tersebut.

Ketua Komisi B DPRD Cianjur, Sinta Dewi Yuniarti menilai, melihat panen yang saat ini masih surplus, pihaknya sangat menolak rencana impor beras tersebut.

“Karena kasian petani, impor itu dibutuhkan kalau stok cadangan beras kita kurang jadi kalau surplus kenapa harus impor,” tutur dia kepada Cianjur Today, Kamis (25/3/2021).

Menurut data dari Badan Pusat Stastistik (BPS), produksi padi setara beras di Cianjur pada 2020 sebesar 370.520,15 ton. Bahkan, produktifitas tanaman padi di Cianjur mencapai 60,73 ton per hektar di tahun yang sama. Pada 2015, Cianjur memiliki lahan sawah irigasi seluas 46.305 hektar dan lahan sawah non-irigasi seluas 19.384 hektar.

“Tentunya Menteri Pertanian bisa menghitung berapa kebutuhannya untuk stok beras, jangan langsung sebesar itu kalau terpaksa impor. Kalau bener surplus untuk apa harus impor beras satu juta ton segala,” ujar dia.

Pihaknya khawatir, rencana ini diwujudkan ketika panen raya walau pemerintah memastikan hal itu tidak akan terjadi. Bahkan, ia menyebut, di beberapa daerah harga gabah mengalami penurunan akibat rencana ini.

“Kita di Komisi B dan saya di Fraksi PKS juga sangat tidak setuju dan berharap pemerintah membatalkan rencana ini. Kami di Fraksi PKS DPR RI juga sudah menyampaikan untuk membatalkan impor beras itu. Tapi gak tahu kekuatan kami masih sedikit di PKS, jadi kadang didenger kadang enggak,” jelas dia.

1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button