Rezeki Nomplok! Pemulung Sampah di TPA Ini Pernah Temukan Emas dan Uang Dollar, Bagaimana Bisa?

CIANJURUPDATE.COM –  Bagaimana jika ada seorang pemulung sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang menemukan emas atau uang dollar? Pasti unik, bukan?

Pengalaman pemulung sampah yang pernah menemukan emas bahkan sampai uang dollar di TPA adalah Yahya (33).

Yahya yang sudah puluhan tahun menjadi pemulung di TPA Kopi Luhur, Kta Cirebon, ternyata pernah menemukan emas dan uang dollar saat bekerja.

Ternyata, sejak usia belia, ia sudah terbiasa mengais rezeki dari tumpukan sampah.

“Mulai aktif jadi pemulung itu dari tahun 2001 pas masih kecil. Sudah dua puluh tahunan lebih lah jadi pemulung,” katanya dilansir detik.com, Senin (1/7/2024).

BACA JUGA: Pura-pura jadi Pemulung, Dua Pencuri Satroni Vila Kosong di Pacet

Yahya menceritakan bahwa awal menjadi pemulung sangatlah sulit. Ia harus beradaptasi dengan bau sampah yang menyengat, sesuatu yang hampir membuatnya muntah pada awalnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, ia berhasil beradaptasi dan menganggap bau tersebut sebagai bagian dari pekerjaannya.

Meskipun tinggal tak jauh dari TPA Kopi Luhur, Yahya mengingat bahwa sebelum tempat tersebut dijadikan lokasi pembuangan sampah, area itu adalah tambang galian pasir.

“Sebelum jadi tempat pembuangan sampah, ini dulu galian C. Setelah tambang galian pasirnya habis, baru sampahnya pada dibuang di sini, sekitar tahun 1996 an lah baru dijadikan TPA,” tuturnya.

Kini, sekitar 200 pemulung mencari nafkah di TPA Kopi Luhur, sebagian besar dari mereka adalah warga sekitar.

BACA JUGA: Ahmed Maula, Bocah Asal Sukabumi yang Diculik Pemulung Selama 46 Hari Akhirnya Ditemukan

Meski pekerjaan sebagai pemulung sering dipandang sebelah mata, Yahya merasa bangga karena ia bisa memberi nafkah keluarganya dengan cara yang halal.

Baginya, gengsi bukanlah halangan selama ia bisa mencukupi kebutuhan istri dan kedua anaknya. Dengan pengelolaan uang yang baik, ia bahkan bisa membeli motor dan membangun rumah.

Setiap harinya, Yahya bisa menghasilkan uang sekitar Rp 80.000 hingga ratusan ribu rupiah. Ia bekerja dari pukul 08:00 hingga 16:00, meskipun jam kerjanya fleksibel.

Sampah yang bisa didaur ulang langsung dijual kepada pengepul, yang nantinya akan menjual kembali ke pabrik-pabrik.

Yahya juga menyadari bahwa bekerja di TPA memiliki risiko kesehatan. Oleh karena itu, ia selalu menjaga kebersihan dengan mandi sebelum pulang ke rumah dan menggunakan alat pelindung seperti sepatu boots saat bekerja.

BACA JUGA: Tidak Ada Biaya, Pasutri Lansia di Cianjur Tinggal di Rumah Nyaris Ambruk

Selama puluhan tahun bekerja, ia bersyukur tidak pernah mengalami masalah kesehatan yang serius.

Meski sempat ada ajakan untuk bekerja ke luar negeri, Yahya menolaknya. Baginya, bekerja tidak selalu tentang gaji yang besar, tetapi lebih pada cukup untuk keluarga.

Salah satu pengalaman paling berkesan bagi Yahya adalah saat ia menemukan barang berharga di antara tumpukan sampah.

Suatu hari, ia menemukan tas kecil yang ternyata berisi cincin emas.

Awalnya, ia tidak menyangka bahwa cincin tersebut asli hingga seorang tukang emas keliling mengkonfirmasinya.

BACA JUGA: Kisah Pengemudi Ojol di Cianjur, Berbagi Kebaikan pada Anak Jalanan

Selain emas, Yahya juga pernah menemukan handphone dan uang dolar di TPA.

TPA Kopi Luhur sendiri terletak di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.

Meski tempat tersebut sudah melebihi kapasitas, rencana penambahan lahan dan pembangunan pabrik pengelolaan sampah sedang dalam proses.

Dengan segala suka duka yang ia alami, Yahya tetap menjalani pekerjaannya dengan penuh rasa syukur dan semangat.

Exit mobile version