Ribuan Balita di Cianjur Idap Stunting, Dinkes Tetapkan 50 Desa Lokus
CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Ribuan balita di Kabupaten Cianjur diketahui mengidap stunting atau gagal tumbuh kembang, akibat kurang gizi kronis.
Meskipun presentasenya kian menurun selama tiga tahun terakhir, namun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur terus berupaya menekan angka stunting dengan berbagai program.
Berdasarkan data yang dimiliki Dinkes Cianjur, pada 2019, angka stunting di Cianjur ada sebanyak 12.761 atau 6,61 persen. Sementara pada 2020, sebanyak 11.725 atau turun sebanyak 6,38 persen.
Pada Februari 2021 ada sebanyak 10.541 atau 5,41 persen dan pada Agustus sebanyak 7.987 atau 4,34 persen, yang artinya mengalami penurunan.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Cianjur, Teni Hernawati mengatakan, untuk kondisi stunting di Cianjur berdasarkan hasil riset kesehatan dasar pada 2013, ada 41,7 persen balita di Cianjur yang mengidap stunting.
Perlu diketahui, bahwa angka revaransi stunting itu terus dilakukan pengambilannya berdasarkan data riset kesehatan dasar yang dilakukan setiap lima tahun sekali.
Lalu, pada 2018, hasil riset kesehatan dasar menunjukkan adanya penurunan yang signifikan, yaitu menjadi 33,5 persen.
“Pada 2018, kita menerapkan intervensi untuk penanganan stunting yang dilakukan secara konvergensi, kolaborasi, koordinasi dengan berbagai sektor yang ada di Kabupaten Cianjur,” ujarnya kepada Cianjur Today, Jumat (12/11/2021).
Sehingga, lanjut dia, pada 2019, Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) menunjukan, angka stunting di Kabupaten Cianjur adalah 27,5 persen.