CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Di Hari Buruh ini ternyata sudah ada ribuan karyawan perusahaan di Kabupaten Cianjur dirumahkan dan ratusan karyawan di antaranya habis kontrak. Hal ini dikarenakan banyaknya perusahaan yang terdampak Pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Aries Heriansyah, mengatakan saat ini belum ada laporan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Dinas Tenaga Kerja dan Trasnmigrasi (Disnakertrans) Cianjur.
“Kalau untuk PHK sampai saat ini belum ada laporan. Yang ada itu karyawan yang dirumahkan. Kemarin kami melakukan monitoring ke perusahaan-perusahaan dan belum ada PHK,” tuturnya ketika dihubungi Cianjur Update, Jumat (01/05/2020).
Berdasarkan rekap data Disnakertrans Cianjur, ada 2.579 karyawan dari 41 perusahaan. Sementara 148 karyawan dari satu perusahaan di antaranya habis kontrak. Ia pun mengimbau perusahaan melindungi upah buruh.
“Imbauan sesuai dengan surat edaran Kemenaker bahwa melaksanakan perlindungan pengupahan bagi pekerja buruh terkait pandemi Covid-19,” kata dia.
Selain itu, Aries pun menyebut, setelah melakukan monitoring, pihaknya berharap karyawan yang dirumahkan mendapat bantuan.
“Langkah selanjutnya, kemarin habis mendata setelah mendata, diharapkan karyawan yang dirumahkan itu mendapatkan bantuan dari pemerintah.” kata dia.
Buruh Pabrik di Sukabumi Asal Cianjur Kena PHK
Hari Buruh tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK terjadi di beberapa perusahaan. Hal ini dipicu krisis yang diakibatkan masa darurat Covid-19.
SLA (18) misalnya, warga Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur mendapat nasib buruk di-PHK oleh salah satu perusahaan di Sukabumi. Ia menyebut perusahaannya memang kerap melakukan PHK setiap tahun
“Jadi gini, di situ mah emang setiap tahunnya suka ada pengurangan karyawan. PHK tapi yang setiap tahun itu teh karyawan yang belum 1 tahun, yang msih baru. Biasanya yang dikeluarin itu yang absen kerjanya jelek. Kalau belum 1 tahun juga tapi absen kerjanya bagus biasanya bisa selamet dari PHK-an tapi tahun sekarang beda lagi,” tuturnya.
Selain karena perusahaan tempat ia bekerja kerap melakukan PHK tiap tahunnya, ditambah masa darurat yang tengah terjadi. Ia menyebut ada sebagian karyawan yang tak kena PHK.
“Ditambah emang karena setiap tahunnya suka ada PHK-an tambah juga karena adanya lockdown. Jadi semua karyawan yang belom 1 tahun hampir semua kena. Yang selamet ‘katanya’ yang di bagian ngejahit sama yang dipertahanin sama atasan,” Jelas dia.
SLA bersama karyawan lainnya menduga, perusahaan melakukan PHK karena khawatir tak dapat menggaji karyawannya.
“Dugaan para karyawan sih ya, katanya makanya pada di-PHK juga takut gak bisa bayar karyawan karena kan orderan juga turun,” kata dia
Setelah di-PHK, SLA mengaku hanya menanggur di rumah. Bahkan ia menyebut kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan kembali.
“Nasib udah di-PHK ya gitu nganggur di rumah. Mau cari kerja lagi juga susah kan udah hampir semua pada lockdown gitu, paling kerja sampingan jual dikit-dikit,” ungkap dia.
Dengan hal yang menimpanya tersebut, ia berharap wabah virus corona bisa segera hilang.
“Biar semua perusahaan bisa maju lagi, yang perusahaan pada tutup bisa buka lagi, pada dapet orderan lagi, ngurangin pengangguran juga.” tukasnya.
Tak Menyangka
Sama halnya dengan TN (18), warga Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur ini pun di-PHK di perusahaan yang sama. Meskipun telah setahun bekerja, ia terpaksa berhenti.
“Ya mau gimana lagi udah nasibnya kena PHK. Paling usaha kecil-kecil sekarang biar bisa mengimbangi penghidupan,” tuturnya.
TN mengaku tak menyangka jika dirinya akan di-PHK. Pasalnya, perusahaan tempat ia bekerja biasanya melakukan PHK bagi karyawan kurang dari setahun dengan kinerja di bawah standar.
“Iya gak nyangka. Biasanya kan yang kena PHK itu yang belun setahun. Dan, biasanya yang kerjanya gak begitu bagus,” ungkap dia.
Dengan demikian, TN pun berharap di momen Hari Buruh ini ia bisa mendapatkan pekerjaannya kembali. Ia juga berharap wabah Covid-19 bisa segera berakhir.
“Harapannya mah pengen kerja lagi. Berharap juga virus corona cepet hilang biar bisa normal lagi.” tukasnya.(afs/rez)