Berita

Ribuan Ikan Mati Secara Massal di Waduk Cirata, Begini Kata DKPP Cianjur

“Selain itu, perhatikan juga ukuran ikan yang akan ditebar dan jenis ikan yang akan ditanam. Misalnya, pilih ikan yang tahan terhadap kondisi perairan yang jelek (patin atau nila),” ungkapnya.

Menurutnya, semua persiapan pengelola pascapanen harus diperhatikan dengan seksama. Terlebih dalam kondisi ekstrem saat ini.

“Semuanya harus dipersiapkan dengan baik, agar bisa mengantisipasi terjadinya kematian ikan yang menyebabkan kerugian,” ucapnya.

Sebelumnya, salah seorang petani ikan di Waduk Cirata, Hendra mengatakan, ratusan ikan miliknya mati mendadak, baik yang ukuran kecil maupun besar. Semuanya mengambang ke permukaan.

“Penyebab kematian massal ikan tersebut diduga karena cuaca ekstrem,” ujar Hendra kepada Cianjur Today, Rabu (20/10/2021).

Menurutnya, hal tersebut terjadi saat cuaca dingin dan naiknya air bawah yang bercampur dengan endapan pakan. Sehingga, membuat ikan yang dibudidayakan di kolam KJA mati, karena kehabisan udara segar.

“Kemarin mulai kejadiannya, banyak ikan di KJA yang mati mendadak, kondisi cuaca memang sedang tidak bagus. Untuk di dua blok saja bisa mencapai 100 ton,” sebutnya.

Hendra menjelaskan, untuk di wilayahnya, kematian ikan terjadi di Blok Jati Nenggang dan Blok Calincing dan yang mati rerata jenis ikan nila, mas, dan bawal.

“Kebanyakan ikan yang mati adalah ikan mas dan nila, baik yang sudah siap panen ataupun benih yang baru saja seminggu lalu datang,” paparnya.

Menghadapi kondisi ini, ia mengaku, tidak menyiapkan antisipasi apapun. Namun, lanjutnya, jika ke depannya masih ada modal, KJA pasti akan ditanam lagi.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button