Ribuan Rumah dan Fasilitas Terdampak Gempa di Kabupaten Bandung dan Sekitarnya

CIANJURUPDATE.COM – Gempa bumi tektonik yang mengguncang wilayah perbatasan Kabupaten Bandung dan Garut pada Rabu (18/9/2024) mengakibatkan kerusakan parah pada 4.638 rumah, gedung, dan fasilitas umum.

Gempa ini tidak hanya berdampak di kedua kabupaten tersebut, tetapi juga di daerah lain di Jawa Barat.

Pranata Humas Ahli BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat melaporkan bahwa sebanyak 534 rumah mengalami kerusakan berat.

Di Kabupaten Bandung, terdapat 532 unit rumah rusak berat, diikuti oleh Kabupaten Bandung Barat dan Purwakarta masing-masing satu unit.

Selain itu, 479 rumah mengalami kerusakan sedang, dengan mayoritas berada di Kabupaten Bandung sebanyak 475 unit.

BACA JUGA: Sejumlah Warga Tertimpa Bangunan Akibat Gempa di Kabupaten Bandung

Kerusakan Meluas ke Fasilitas Publik dan Tempat Ibadah

Selain rumah, banyak fasilitas publik juga terdampak.

Sebanyak 52 fasilitas pendidikan rusak, terdiri dari 31 unit di Kabupaten Bandung dan 20 unit di Kabupaten Garut.

Fasilitas kesehatan juga terdampak dengan delapan unit rusak di Kabupaten Bandung.

Sebanyak 75 tempat ibadah mengalami kerusakan, termasuk 55 unit di Kabupaten Bandung dan 20 unit di Garut.

Selain itu, 20 bangunan fasilitas umum di Kabupaten Bandung turut rusak akibat gempa ini.

BACA JUGA: BMKG Tegaskan Isu Gempa Susulan Hebat di Bandung Adalah Hoaks

Ribuan Warga Mengungsi Akibat Bencana

Gempa tersebut berdampak pada 5.413 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 21.709 jiwa. Sebagian besar terdampak berada di Kabupaten Bandung, dengan total 5.409 KK dan 21.696 jiwa.

Hadi melaporkan bahwa 710 warga terpaksa mengungsi, sementara 83 orang mengalami luka-luka, mayoritas dari Kabupaten Bandung.

“Korban meninggal tercatat satu orang, dengan taksiran kerugian akibat gempa mencapai Rp385 miliar,” kata Hadi.

Gempa Susulan dan Penyebabnya

Aktivitas gempa belum berhenti sepenuhnya, dengan 27 gempa susulan tercatat hingga Kamis pagi (19/9/2024), menurut Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Bandung BMKG, Teguh Rahayu.

Daryono, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, menjelaskan bahwa gempa ini disebabkan oleh aktivitas Sesar Garut Selatan (Garsela), yang menghasilkan gempa bumi dangkal dengan mekanisme pergerakan geser turun atau oblique normal.

Gempa ini mengingatkan kembali akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam di wilayah rawan gempa seperti Jawa Barat.

Exit mobile version