CIANJURUPDATE.COM – Sebanyak 4.210 warga Kabupaten Cianjur kini mengungsi akibat bencana banjir dan pergerakan tanah.
Peristiwa ini melanda 17 kecamatan selama dua pekan terakhir, mengakibatkan kerusakan parah pada ribuan rumah.
Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Wijaya, menyatakan bahwa intensitas hujan tinggi memperburuk kondisi.
BACA JUGA: Bantuan Kemanusiaan di Cianjur Selatan, Mahasiswa Salurkan Logistik dan Pemeriksaan Kesehatan
“Hampir setiap hari hujan, menyebabkan pergerakan tanah terus meluas. Rumah yang terdampak juga semakin banyak,” ungkapnya, Selasa (17/12/2024).
Data BPBD mencatat 1.763 rumah rusak ringan, 800 rusak sedang, dan 704 rusak berat.
Akibatnya, 13.058 jiwa terdampak, dengan 4.210 jiwa harus mengungsi ke 15 lokasi pengungsian.
BACA JUGA: Mahasiswa Cianjur Selatan Gandeng Tiga Stakeholder untuk Aksi Kemanusiaan
“Pengungsi tersebar di tenda komunal, madrasah, dan aula,” jelas Asep.
Pemerintah Kabupaten Cianjur bersama instansi terkait telah mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pengungsi.
Bantuan logistik juga terus berdatangan dari berbagai pihak.
BACA JUGA: Relokasi Akibat Pergerakan Tanah di Cianjur Selatan Bertambah, Ini Daftar Lokasinya
“Selama masa darurat, kebutuhan pengungsi kami upayakan terpenuhi. Bantuan terus didistribusikan,” tambahnya.
Asep menegaskan, rumah terdampak akan mendapat bantuan stimulan untuk perbaikan.
Bagi rumah yang harus direlokasi, pemerintah akan menyediakan lokasi khusus.
BACA JUGA: Puluhan Makam di Cianjur Selatan Dipindahkan Akibat Longsor dan Pergerakan Tanah
“Pengecekan kategori kerusakan sedang dilakukan. Mereka yang direlokasi hanya tinggal menempati,” katanya.
Hingga saat ini, potensi pergerakan tanah dan longsor masih tinggi.
Warga diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan pihak berwenang.
BACA JUGA: Komunitas SBD Tibbil Qulub Bantu Korban Longsor di Cianjur Selatan