CIANJURUPDATE.COM, Cipanas – Sebanyak 51 orang dengan HIV/Aids (Odha) tengah menjalani pengobatan rutin di Rumah Sakit Cimacan. Seluruh pasien merupakan warga yang berasal dari empat kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Pacet, Cipanas, Cugenang, dan Cianjur.
Petugas Pencatatan Pelaporan HIV/Aids (Petugas RR) RS Cimacan, Ihsan Permana menjelaskan, 51 orang pasien dengan HIV/Aids ini sedang berobat jalan dan terus diberikan asupan vitamin serta obat-obatan, agar kekebalan tubuh mereka tetap terjaga baik.
“Rata-rata pasien didominasi jenis kelamin laki-laki dengan pekerjaan beragam, namun kebanyakan dari mereka tertular lewat jarum suntik. Sementara untuk pasien perempuan ada yang bekerja sebagai pekerja seks komersil ataupun hiburan malam,” ujarnya pada Cianjur Update, Rabu (3/11/2020).
Ihsan pun menyampaikan, saat peringatan Hari Aids Sedunia pada 1 Desember lalu, RS Cimacan pun melakukan zoominar yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur. Di sana disampaikan, agar sosialisasi bahaya HIV/Aids harus terus dilakukan terutama di masa pandemi Covid-19 ini.
“Cara menanggulangi HIV/Aids yaitu dengan melakukan kontrol dan menjalani pengobatan HIV/Aids dengan teratur. Karena beberapa komplikasi terjadi akibat infeksi HIV sudah parah dan menyebabkan sindrom HIV/Aids,” ungkapnya.
Menurut Ihsan, semangat untuk sembuh setiap pasien berbeda-beda, karena ada faktor jenuh yang mengharuskan meminum obat secara terus-menerus. Namun begitu, pihaknya terus mendorong agar semangat sembuh terus tumbuh dan tidak menyerah.
“Intinya, kami selalu mendorong para pasien untuk selalu menjaga kebersihan dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti makan makanan seimbang dan rutin berolahraga. Sehingga, penderita HIV/Aids dapat terhindar dari beberapa komplikasi seperti lipodistrofi, kanker, dan masih banyak lagi,” jelasnya.
Ihsan menuturkan, untuk menurunkan risiko infeksi oportunistik seperti CMV, yang penularannya melalui air liur dan urine, maka pasien harus menjaga kebersihan diri dengan sering mencuci tangan.
“Menghindari infeksi, pasien harus sering cuci tangan dan masak makanan hingga matang, hindari mengonsumsi makanan yang mentah atau kurang matang, kurangi membersihkan kotoran hewan atau gunakan sarung tangan,” ucapnya.
Selain itu, kata Ihsan, hindari penggunaan jarum suntik, merokok, dan mengonsumsi alkohol, karena penderita HIV akan lebih mudah terkena infeksi TB jika mengonsumsi alkohol dan menggunakan jarum suntik narkotika.
“Saat ini RS Cimacan pun sudah menyediakan program mobile Voluntary Counselling and Testing (VCT) HIV/Aids dimana kegiatan dilakukan di luar tempat layanan. Petugas memberikan konseling dan pengambilan sampel darah untuk diperiksa di laboratorium. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk mendeteksi HIV/Aids sejak dini,” paparnya.
Menurut Ihsan, orang yang paling rawan dan berisiko tinggi terkena HIV/Aids adalah PSK, waria, gay, dan perempuan penyuluhan perempuan.
“Saya mengimbau, agar masyarakat tidak terinfeksi HIV/Aids, selalu menerapkan perilaku yang sehat dan baik. Jangan sekali-kali menggunakan narkoba apalagi dengan memakai jarum suntik. Hindari penggunaan jarum suntik bekas dan jangan berhubungan seks dengan bergonta-ganti pasangan, serta selalu menggunakan kondom,” tandasnya.(ct6/sis)