RSUD Sayang Cianjur Dituduh Sembunyikan Anggaran Covid-19, Mahasiswa Minta Transparansi

CIANJURUPDATE.COM – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur diduga menutupi anggaran Covid-19 yang telah diklaim kepada pemerintah.

Terlebih, upaya Cianjur Update untuk menghubungi Direktur RSUD Sayang Cianjur, dr Irvan Nurfauzy, belum membuahkan hasil.

Gerakan Mahasiswa Cianjur Bersatu (GMBC) mengkritik hal tersebut. Menurut Sekretaris GMBC, Fahmi Fahreza Mz, rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah harus transparan dalam segala hal.

Baca Juga: RSUD Sayang Belum Beri Penjelasan Soal Anggaran Covid-19

“Menurut saya, RSUD Sayang tidak mematuhi Pasal 9 Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan juga tidak transparan terhadap anggaran,” ujar Fahmi.

Fahmi menegaskan bahwa masyarakat berhak mengetahui tentang anggaran yang dikelola pemerintah.

“Anggaran tersebut berasal dari rakyat. Akuntabilitas dan transparansi pengelolaan atas dana APBN maupun APBD melalui laporan keuangan pemerintah adalah penting sebagai pertanggungjawaban kepada rakyat,” tambahnya.

Baca Juga: Ternyata Anggaran Klaim Pasien Covid-19 di RSUD Sayang Capai Puluhan Juta Per Orang? Segini Nilainya

Menurut pandangan pribadi Fahmi, RSUD Sayang Cianjur tampaknya enggan membuka anggaran Covid-19 yang diketahui cukup besar dan memakan banyak biaya dari APBN.

“Apalagi RSUD Sayang telah mencairkan anggaran Covid-19 dan kita berhak mengetahui hasil laporan penggunaan anggarannya, agar tidak menguntungkan beberapa pihak,” tegasnya.

Lebih dari seribu pasien telah dinyatakan positif Covid-19 oleh RSUD Sayang Cianjur selama masa pandemi, dan pencairan dana telah diajukan.

Baca Juga: RSUD Sayang Cianjur Klarifikasi Dugaan Mempersulit Pasien Kurang Mampu yang Hendak Bersalin

Fahmi, mewakili GMBC, menuntut Direktur RSUD Sayang untuk transparan dalam anggaran kepada masyarakat dan membuka secara detail penghasilan dan penggunaan anggaran Covid-19.***

Exit mobile version