Rugi Miliaran, Ketua Kelompok Arisan dan Paket Lebaran di Cianjur Kerap Diintimidasi

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Beberapa ketua kelompok korban dugaan penipuan arisan dan paket Lebaran melapor ke Polres Cianjur. Namun, masih ada beberapa ketua kelompok lain yang berharap itikad baik dari bos penyelenggara berinisial HA alias AN.

Kuasa hukum korban dugaan penipuan arisan dan paket Lebaran, Ade Kemboy, mengungkapkan, kerugian dari satu ketua bisa mencapai Rp5 miliar. Saat ini, kliennya pun sudah membuat laporan ke Polres Cianjur terkait penipuan tersebut.

“Para ketua yang di bawah ada reseller, dari satu ketua masing masing membawahi 10 sampai 20, ada juga yang 40 reseller. Di bawah reseller ada yang megang 200 anggota. Satu anggota nasabah yang ikut program, ada yang sampai 5 paket, di antaranya paket umroh Lebaran, paket kurban, dan paket lainnya,” kata dia kepada Cianjur Update, Senin (03/08/2020).

Persoalan ini menjadi ramai karena HA alias AN tidak menepati perjanjian yang telah ditentukan sebelumnya yaitu 31 Juli 2020. Akhirnya, hal ini menjadi persoalan karena ketua, reseller, dan anggota jadi kebingungan.

“Yang kami pegang klien kami atas nama Z kerugiannya hampir Rp3 miliar, S Rp2,5 miliar, dan ada juga tadi klien kami hampir Rp5 miliar urang yang disetorkan,” jelasnya.

Ketua kelompok koeban dugaan penipuan arisan paket lebaran di Cianjur ini kerap mendapatkan intimidasi dan tekanan. Seperti sebaran rekaman WhatsApp dan lain sebagainya. Namun, ia menjelaskan, sumber dari rekaman itu tidak diketahui.

“Bentuk-bentuk intimidasi atau yang mempengaruhi dari ketua ini masih ada, tidak tahu sumbernya siapa dan siapa yang masih berhubungan dengan pelaku. Cuma informasi yang kami terima, masih ada yang menyuruh ke klien kami untuk mencabut laporan,” jelas dia.

Saat ini masih ada sejumlah ketua kelompok yang masih pro dan berharap pada AN meskipun hingga kini tidak ada itikad baik dari AN. Mereka masih berharap ada penyelasaian.

“Walaupun dalam tanda kutip kelihatan tidak ada itikad baik untuk menyelesaikan permasalahan, makanya kami laporkan ke pihak berwenang dalam hal ini Polres Cianjur,” paparnya.

Beredar Informasi Liar

Berbagai sebaran informasi yang beredar di kalangan ketua, reseller, dan anggota ini semakin tidak masuk akal. Ia mengatakan, jika memang ada itikad baik, seharusnya bisa mempertanggungjawabkan di hadapan polisi. Tidak harus menunggu 3 hari, atau bahkan lima sampai enam bulan.

“Kan sudah jelas, purat perjanjian itu dari Mei sampai yang terakhir 31 Juli, tidak ditepati dan itikad baik,” katanya.

Kini ketiga kliennya yang merupakan ketua kelompok tidak bisa berhubungan langsung dengan AN. Bahkan, sebaran rekaman suara WhatsApp itu muncul dengan nomor yang berbeda-beda.

“Tidak bisa (berhubungan dengan AN). Nomornya ganti-ganti. Tak tahu sumbernya siapa dan dari mana,” tuturnya.

Reseller Dapat Tekanan

Di pihak laim, AG, seorang reseller yang dirugikan penyelenggara paket Lebaran mendapat tekanan dari anggota yang ingin memperoleh paket atau uang nya kembali. Ia pun mendatangi Polres Cianjur untuk melaporkan penyelenggara arisan yang masih diduga bodong.

Ia bercerita, selain dirugikan oleh pihak penyelenggara, dirinya pun mendapat tekanan dari konsumen yang menuntut paket barang yang dijanjikan oleh pihak penyelenggara ataupun uangnya kembali. Kerugian nya pun cukup besar, hingga puluhan juta rupiah.

“Uang pribadi saya rugi sekitar Rp18 juta. Kalau digabungkan dengan uang dari anggota semuanya sekitar Rp35 juta,” keluhnya.

Ia mengakui pertama kali mengikuti arisan paket yang diselenggarakan oleh CV Hoki Abadi Jaya. Itu pun berawal dari tawaran temannya yang sudah dulu mengikuti paket tersebut.

Temannya sudah mendapatkan beberapa barang dari ikutan paket tersebut, mulai dari lemari es, lemari, dan televisi. Kemudian AG pun percaya dan ikutan paket tersebut. Walaupun awalnya sempat ragu karena barang yang akan didapat lebih murah harganya.

“Dari pertama saya ikutan paket barang, elektronik, paket lebaran. Kemudian kurban, terus paket motor Nmax,” ucapnya.

Selama ini, ia tidak pernah berkomunikasi dengan AN. Namun selalu berkomunikasi dengan ketua yang merupakan temannya sendiri. Kini AG berharap uang bisa sehingga ia bisa mengembalikan uang milik anggotanya.(afs/ian/rez)

Exit mobile version