RW dan RT Diminta Ikut Terlibat Dalam Menjaga Ketahanan Pangan di Wilayahnya

CIANJURUPDATE.COM, Cipanas – Puluhan anggota Forum RW/RT mengikuti bimbingan teknis tentang kepemimpinan dan kewirausahaan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang digelar di Hotel Novus, Kecamatan Cipanas.

Ketua Forum RW/RT Kabupaten Cianjur, Daseng Hakimi mengatakan, setelah melewati Pilkada kemarin, kini Forum RW/RT se-Kabupaten Cianjur fokus dalam peningkatan kualitas di wilayahnya masing-masing.

“Bimtek diberikan untuk tiga orang pengurus RW/RT tingkat kecamatan, yaitu ketua, sekretaris, dan bendahara. Jadi dari satu kecamatan terdiri dari tiga orang yang dibentuk dan bimtek ini dibagi menjadi dua sesi,” ujar Daseng kepada Cianjur Today, Selasa (23/2/2021).

Daseng menjelaskan, tujuan bimtek ini adalah untuk membimbing penguatan kewirausahaan para anggota selama masa pandemi ini. Sehingga, lanjutnya, semua anggota RW/RT bisa ikut terlibat dalam menjaga ketahanan pangan di lingkungannya.

“Kami di sini lebih pada pendistribusian, khususnya ketahanan pangan untuk komoditas beras,” ucapnya.

Kenapa demikian, lanjut Daseng, supaya di setiap kecamatan itu punya lumbung padi sendiri. Sehingga, lanjutnya, stok beraa bisa diputarkan kepada masyarakat setempat. Ketika ada yang panen nanti jangan dijual kemana-mana, tapi bisa didistribusikan dan dibeli oleh warga yang ada di sana juga.

“Nah, jadi supaya ketahanan pangan tetap terjaga, petaninya juga bisa terangkat. Daripada kita datangkan beras dari luar, lebih baik memaksimalkan potensi yang kita miliki, apalagi Cianjur itu kan penghasil beras berkualitas,” ungkapnya.

Pihaknya mengatakan, di kabupaten lain program ini sudah ada yang berjalan. Jadi RW/RT itu mempunyai data tentang ketahanan pangan warga, seperti sawah produktif ada berapa, penghasilannya berapa, hingga bisa atau tidaknya mencukupi kebutuhan di tingkat kecamatan.

“Target kami di 2021, perencanaan awal kami ingin mengelola teman-teman RW/RT yang ada di wilayahnya masing-masing secara maksimal. Jadi dari petani langsung kita olah dan dijual kembali ke masyarakat di wilayahnya,” terangnya.

Selain itu, ungkap Daseng, untuk harga beras sesuai dengan harga yang ada di tempatnya masing-masing, dengan catatan minimal harga yang dipatok itu di bawah harga pasaran.

“Pemberdayaan masyarakat ini akan kami coba terapkan terlebih dahulu. Mengenai efektif atau tidaknya setelah dicoba, baru ketahuan kekurangan dan kelebihannya apa,” bebernya.

Makanya, kata dia, dengan adanya bimtek kewirausahaan ini akan lebih banyak informasi dan peluang-peluang usaha yang bisa dikelola oleh teman-teman yang ada di bawah. Kalau RW/RT itu ada tingkat kecamatan, desa, dan sudah jelas tupoksinya untuk menjaga serta menjalin kerja sama dengan warga di lingkungannya.

“Saya berharap dengan pola-pola seperti ini, pemberdayaan Forum RW/RT tingkat Kabupaten Cianjur bisa semakin optimal,” tutup Daseng.(ct6/sis)

Exit mobile version