CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Kasus hilangnya saldo nasabah BRI di Cianjur menyita perhatian publik. Salah satunya Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Nusantara (YLPKN) Jawa Barat (Jabar) yang ikut mengawal penyelesaian kejadian ini.
Ketua DPD YLPKN Jawa Barat, Hendra Malik menjelaskan, kejadian ini tentu merugikan para nasabah. Terlebih, saat ini masyarakat tengah digempur pandemi Covid-19.
“Dalam kondisi negara sedang pandemi Covid-19 seperti ini semua masyarakat sedang kebingungan. Ditambah lagi saldo tabungan yang sudah sekian lama ditabung mendadak raib entah kemana,” tutur dia kepada Cianjur Update, Selasa (6/4/2021).
Maka dari itu, lanjut Hendra, pihaknya mendesak kejadian ini bisa diselesaikan sehingga masyarakat tidan panik. Ia meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memeriksa BRI Cianjur.
“DPD YLPKN Jawa Barat Meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turun ke Cianjur melakukan pemeriksaan kepada BRI Cianjur,” jelasnya.
Namun, ia mengatakan, apabila hal itu tidak dilakukan oleh OJK. Kemungkinan lain bisa saja terjadi, yaitu para nasabah yang menemui OJK.
“Sekarang tinggal pilih saja, OJK turun melakukan pemeriksaan ke BRI Cianjur, atau Nasabah BRI Cianjur yang datang menemui OJK,” kata dia.
Hendra mengaku prihatin atas kejadian ini, para nasabah terpaksa kehilangan uangnya. Terlebih, di saat-saat mendekati bulan Ramadan 2021.
“Maka dari itu, YLPKN Jawa Barat akan terus mengawal sampai tuntas karena nasabah BRI bagian dari konsumen yang harus dilindungi,” ujarnya.
HMI Dirikan Posko Pengaduan
Sementara itu, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Cianjur menyayangkan saldo nasabah Bank BRI yang hilang secara misterius. HMI pun siap buka posko bantuan pendampingan bagi para nasabah yang kehilangan uangnya.
Ketua Umum HMI Cabang Cianjur, Elsa, menuturkan, kasus hilangnya uang para nasabah tentu harus menjadi catatan bagi pengelola. Apalagi setingkat BRI yang sudah lama berkiprah di dunia perbankan.
“Bahkan dari rekam jejak yang dihimpun ternyata hilangnya uang nasabah secara misterius bukan terjadi pertama kali. Kasus serupa juga beberapa kali terjadi di tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Ia melanjurkan, penjelasan yang didapat pada waktu itu menurut perwakilan BRI mengatakan, ada sejumlah dana nasabah yang hilang sudah ditangani.
“Penyebab hilangnya dana para nasabah BRI tersebut menurut dia, dugaan sementara disebabkan berbagai faktor, yakni skimming, phising, system error, atau human eror,” katanya.
Menurutnya, penyebab hilangnya uang nasabah secara misterius perlu dipertanyakan. Kasus ini sangat merugikan masyarakat, terlebih sekarang menjelang bulan Ramadan. Sebab, pasti banyak masyarakat yang ingin menggunakan dana simpanan untuk kebutuhan selama menjalani ibadah puasa.
“Bagaimana tingkat keamanan sistem data di Bank BRI yang mempunyai jutaan nasabah di seluruh Indonesia? Apakah ini membuktikan bahwa sistem yang dimiliki bank BRI ini cukup rentan diretas?” tambahnya.
Ia juga menuturkan, dalam beberapa kasus system error tidak mungkin terjadi begitu saja selama sistem tersebut di-maintenance dengan baik, ataupun apabila ada human error. Baginya, kasus ini secepat mungkin perlu diakomodir karena sudah menjadi isu nasional dan perlu diadvokasi.
“Sudah dipastikan dapat terdeteksi terlebih dahulu sebelum adanya korban dari nasabah. Apalagi biasanya untuk dapat mengakses suatu data base berbasis high level security terkait identitas para nasabah dibutuhkan pula akses dari orang-orang tertentu kan di wilayah tersebut,” ungkapnya.
Maka dari itu, pihaknya bersedia membuka posko bantuan. Ini dilakukan atas keprihatinan dan upaya untuk menuntut kejelasan nasib para nasabah yang jadi korban.
“HMI Cabang Cianjur bersedia membuka posko bantuan untuk menjadi mediator penyelesaian bersama terkait kasus tersebut, yang akan bekerja sama dengan tenaga ahli di bidangnya,” tutupnya.(afs/rez)