Berita

Sambut Ramadhan, Warga Adat Miduana Gelar Mandi Kahuripan Ritual Penyucian

“Kami percaya bahwa melalui Mandi Kahuripan, kita membersihkan diri dari hal-hal buruk, baik secara jasmani maupun rohani,” katanya.

BACA JUGA: Lokatmala Foundation Gelar Pertunjukan Musikal ‘Dari Pancaniti ke Ceurik Oma’ Bikin Decak Kagum Penonton

Sekretaris TACB Kab. Cianjur, Dika Dzikriawan, S.Sn., MA., menyatakan bahwa Mandi Kahuripan memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat penting bagi identitas Kampung Adat Miduana.

“Ritual ini merupakan bagian dari warisan budaya yang mencerminkan cara masyarakat adat dalam menjaga keseimbangan antara tradisi dan kehidupan modern. Pelestariannya harus menjadi perhatian bersama,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Kebudayaan Lokatmala Indonesia, Wina Resky Agustina, S.Sn., M.Sn., menekankan pentingnya mendukung komunitas adat agar tradisi ini tetap lestari

“Komunitas adat seperti Miduana memiliki warisan budaya yang kaya dan harus terus mendapatkan dukungan. Mandi Kahuripan adalah bukti bahwa masyarakat adat masih menjaga nilai-nilai luhur yang diwariskan turun-temurun,” katanya.

BACA JUGA: Lokatmala Foundation Gelar Pertunjukan Musikal ‘Dari Pancaniti ke Ceurik Oma’ Bikin Decak Kagum Penonton

Kepala Desa Balegede, Asep Aspar, mengungkapkan, pihaknya siap mendukung pelestarian tradisi ini sebagai bagian dari identitas desa. “Kami berkomitmen untuk terus mendukung masyarakat adat dalam menjaga tradisi ini agar tetap menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Miduana,” ungkapnya.

Dinas Pariwisata Kabupaten Cianjur berkomitmen untuk terus mendukung pelestarian budaya di wilayahnya, termasuk kegiatan adat yang memiliki nilai sejarah dan spiritual seperti Mandi Kahuripan. Pemerintah daerah berharap kegiatan ini dapat menjadi bagian dari agenda budaya tahunan yang memperkuat identitas kearifan lokal serta menarik perhatian generasi muda untuk lebih mengenal dan menjaga warisan leluhur mereka.***

Laman sebelumnya 1 2

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button