Satgas Citarum Harum Gelar Sidak di Lima Titik IPAL Ciranjang

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Satgas Citarum Harum menggelar inspeksi mendadak (sidak) di lima titik pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal di wilayah Kecamatan Ciranjang.

Kegiatan sidak tersebut dipimpin langsung oleh Komandan Sektor 12 Citarum Harum, Kolonel ARH Syarif Hidayatullah.

Syarif mengatakan, dalam sidak tim Satgas Citarum Harum ini mendapatkan sebuah temuan di wilayah Kampung Rawasari, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang.

“Posisi Ipal Komunal yang anggarannya bersumber dari APBN dengan total nilai satu titik Rp500 juta tersebut berada di kawasan sawah warga dan menyeberang saluran irigasi,” jelas dia.

Ia menilai, pembuangan Ipal tersebut khawatir akan berpengaruh terhadap area pesawahan warga.

“Ini nanti mau dibuang kemana, bagaimana kalau pemilik sawah, dan warga komplain, harus pikirkan jauh ke depan,” ungkap dia.

Syarif menjelaskan, warga yang memanfaatkan Ipal Komunal juga berada di atas dan di seberang saluran irigasi.

“Ini harus ada pembangunan tambahan melewati irigasi, kalau dibuang ke atas irigasi juga harus ada penyedotnya,” ucap dia.

Syarif mengatakan, empat titik lainnya masih dalam tahap pembangunan. Tapi bisa menjelaskan pembuangannya dan menjamin tak ada keluhan dari warga di kemudian hari.

“Ini kan program pemerintah untuk mengembalikan kualitas air sungai di Indonesia agar lebih baik. Jangan sampai program baik ini, tak digunakan dengan baik,” sebutnya.

Kelompok Swadaya Masyarakat Mekar Sauyunan, Suryana mengatakan, bahwa itu adalah permasalahan teknis

“Pihak kami sudah menghadirkan bagian teknik untuk menjelaskan kepada Satgas Citarum Harum,” ungkapnya.

Sementara itu, Tenaga Fasilitator Lapangan, Yudhi Firmansyah menjelaskan, kronologis dari awal sampai terpilih tempat di bawah seberang irigasi. Ia menyebut, karena lahan tersebut siap untuk digunakan.

“Ada dua titik yang pertama di RW 03 ternyata tidak siap, lalu ke RW 02 yang sudah siap mengenai tanah hibah tersebut,” bebernya.

Ia mengatakan, di tempat kedua tersebut sudah memenuhi persyaratan dan kontribusi awal. Termasuk pemenuhan administrasi sudah terbentuk kelompok pemeliharaan.

“Mengenai permasalahan mengenai lokasi, karena lahan yang tersedia hanya di sana saja. Pembuangan nanti akan memakai pipa ke ujung persawahan dsn tidak balik lagi ke saluran irigasi. Dalam hal ini warga pun tak keberatan,” ucapnya.

Ia menambahkan, mengenai kekhawatiran ada kebocoran limbah, pihaknya sudah melakukan tes uji kebocoran. Sehingga pada saat penutupan dak tidak akan ada yang bocor.

“Untuk masalah efek bau akan ada uji laboratorium kadar air akan menjadi pegangan kami dan masyarakat di sana nanti,” terangnya

Ia mengatakan, warga sebagai pemanfaat yang berada di bagian atas, nanti tanah akan melewati saluran air dengan desain teknis tak merubah posisi irigasi dan jalan.

“Sebenarnya tak ada masalah hanya kekhawatiran saja,” tutupnya.(afs/sis)

Exit mobile version