Satpol PP Tegaskan BCW Harus Steril Dari PKL, Tapi..

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Cianjur angkat bicara terkait maraknya pedagang di kawasan Bomero City Walk (BCW). Pada dasarnya, Pedagang Kaki Lima (PKL) memang tidak diperbolehkan berada di area pertamanan.

“Sudah pasti tidak diperbolehkan, PKL juga kan ada PKL musiman ada PKL yang menetap,” kata Kasi PPNS Satpol PP Cianjur, Heru Haerul Hakim saat dikonfirmasi, Rabu (3/7/2019).

Ia mengatakan, PKL di Bomero itu banyak berdalih mereka punya izin. Pihaknya pun tidak bisa melakukan eksekusi karena Bomero sebagai pedestrian itu masih sekadar wacana. “Belum ada penetapan,” tambahnya.

Baca Juga: Bomero City Walk ‘Jadi Pasar’ Lagi

Terkait keluhan kendaraan yang lalu lalang di kawasan Bomero, Heru menuturkan, jika ditutup untuk warga sekitar akan kesulitan dalam beraktifitas. Apalagi jika dalam keadaan darurat.

“Karena Bomero itu kan pemukiman warga, punya sertifikat. Kalau ditutup, nanti sulit. Kalau ada yang melahirkan nanti bagaimana?” tambahnya.

Heru menegaskan, Bomero masih belum ada penetapan sebagai pedestrian dan masih menjadi wacana. Pihaknya akan mengeksekusi jika ada pelanggaran Peraturan Daerah (Perda).

“Jika sudah ada penetapan tentu akan kami tegakan peraturan, seperti alun-alun atau trotoar. Kami hanya melakukan eksekusi jika memang sudah melanggar Perda, jika untuk teguran itu ada PU. Kalau sosialisasi pun kami selalu melakukannya di lapangan.” tutupnya.

Diberitakan Sebelumnya

Diberitakan sebelumnya, Bomero City Walk disebut-sebut menjadi pasar kembali. Banyak pedagang kaki lima (PKL) yang berjajar di kawasan Bomero City Walk, selain itu kini mulai padat lalu lintas sepeda motor.

Banyaknya PKL dan lalu lintas motor di Bomero City Walk dinilai pengunjung mengurangi nilai estetik area tersebut.

“Ya kalau ada turis atau ada pengunjung luar nantinya bisa jadi ada ucapan miring. Mungkin pedagang juga butuh tempat strategis, karena mereka berdagang di sini kan karena ramai dikunjungi,” kata Detyani, pengunjung asal Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur.

Sama halnya dengan Syahrul Fazri (16) pelajar asal Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur. Ia mengatakan, pada siang hingga sore, PKL di Bomero City Walk akan lebih banyak lagi karena lenggang dari pengawasan.

“Ya, meski begitu mereka santai saja berjualan di depan plang larangan. Pedagang bisa saja tertib kalau diberi tempat berdagang yang strategis,” ujarnya. (ct1)

Exit mobile version