Berita

Satu Keluarga di Cibeber Jalani Isoman, Diduga Tidak Dapat Bantuan Pasokan Kebutuhan

Namun, menurutnya beberapa poin hasil Muskerdes pada kenyataannya tidak sesuai penerapannya di lapangan.

“Untuk pasien isoman anggarannya Rp100 ribu per hari. Namun ketika pasien isoman sudah mencapai tujuh orang, realisasinya ada yang diberi Rp500 ribu, Rp700 ribu, Rp1 juta, bahkan ada yang tidak diberi sama sekali,” terang dia.

Setelah ditanyakan alasannya, sambung H, ternyata kebijakan tersebut dari kades dan ke sini-sini dana tersebut disetop.

“Warga yang melaksanakan isoman hanya diberi vitamin saja,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala Desa Cihaur, Muhammad Ihsan Kamil membantah tidak memberikan bantuan kepada warganya yang melakukan isoman.

“Sudah semuanya, itu informasi dari siapa, silahkan cek pada ketua karangtaruna dan warga yang mendapatkan makanan serta minumannya,” bantahnya.

Terpisah, Plt Kadis Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, dr Irvan Nur Fauzy menyebutkan, sudah seharusnya pemerintah desa menyisihkan anggaran untuk penanganan Covid-19.

“Minimal 8 persen dari anggaran dana desa untuk penanganan Covid-19. Saya kira itu menjadi kebijakan desa masing-masing. Kemudian anggaran tersebut dianggarkan untuk pemberian sembako, vitamin, obat-obatan, dan lainnya,” singkat dia.(afs/sis)

Laman sebelumnya 1 2

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button