CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Setiap tempat pasti memiliki histori. Terutama bangunan-bangunan yang menjadi saksi bisu setiap setiap cerita masa lalu yang terkadang tak lagi orang- orang kenal. Atau bahkan kebanyakan orang tidak mengetahuinya.
Terkadang beberapa sejarah tak lagi dikenal, karena merasa tak dibutuhkan. Padahal jika itu dijadikan pembelajaran dan pengkajian, akan menjadi wawasan bagi setiap orang. Karena bagaimana pun sampai sekarang sejarah dianggap penting dan berharga, terutama bagi sejarawan.
Indonesia merupakan negara yang dijajah Belanda dengan kurun waktu yang sangat lama, yaitu sekitar 350 tahun. Oleh karenanya menjadi tidak heran banyaknya pengaruh-pengaruh belanda yang di negri indonesia ini. Terutama yang paling menjadi pusat perhatian adalah arsitektur bangunan dibeberapa daerah kota yang masih memiliki nuansa Belanda.
Begitupun di Cianjur, terdapat beberapa tempat yang masih bernuansa kental negeri Belanda. Salah satunya adalah sejarah bangunan Stasiun Cianjur, dengan arsitektur yang masih kental dengan khas Belanda.
Bangunan Tua bersejarah
Stasiun Cianjur merupakan stasiun kereta yang terletak di Jalan Yulius Usman, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kecamatan Cianjur yang berada di pusat Kabupaten Cianjur. Stasiun Cianjur dibangun oleh Pemerintah Belanda, sekitar tahun 1879.
Karena itu, bangunan stasiun mengadopsi bangunan yang bernuansa kental khas Eropa. Bangunan ini termasuk bangunan tua dan dilindungi di Cianjur. Memiliki gaya arsitektur dikenal art deco, gaya bangunan khas asli Amerika dan Eropa.
ArtDeco adalah gaya hias yang lahir setelah Perang Dunia I dan berakhir sebelum Perang Dunia II yang banyak diterapkan dalam berbagai bidang, salah satunya arsitektur. Menjadi penjelas begitu tuanya umur bangunan ini.
Awalnya stasiun ini memiliki enam jalur, termasuk jalur menuju gudang di seberang stasiun. Namun, karena jalur Jakarta-Bandung sudah berpindah ke jalur Cikampek – Padalarang, maka jalur di stasiun ini dikurangi menjadi tiga karena lalu lintas yang lengang.
Sebagai Stasiun Induk
Tak banyak orang yang mengetahui sejarah yang terjadi pada bangunan Stasiun Cianjur. Bangunan ini menjadi saksi perjuangan masyarakat indonesia dalam melawan jajahan Belanda dan Jepang, dan tidak dapat dilupakan begitu saja.
Stasiun kereta Cianjur ini pernah menjadi stasiun induk bagi Priangan (Jawa Barat), menjadi pusat aktifitas transportasi kereta dan berbagai hal lainya.
Pada saat Cianjur menjadi ibu kota Priangan dan kini telah berpindah menjadi di Kota Bandung.
Keadaan Saat Ini
Bangunan tua bersejarah ini kini menjadi kebutuhan masyarakat Cianjur, sebagai mobilitas dan fasilitas untuk menempuh perjalanan mengunakan kereta. Ada Kereta Api Siliwangi yang melayani rute Sukabumi – Ciranjang, dengan tiga kali perjalanan setiap hari.
Bangunan stasiun dulu dan sekarang berbeda. Kini stasiun sangat nyaman dengan segala fasilitasnya. Kebersihan stasiun pun sangat terjaga di setiap sudutnya.(*/rez)