Sejarah Kabupaten Cianjur, Tiga Abad yang Panjang
![Sejarah Kabupaten Cianjur, Tiga Abad yang Panjang](/wp-content/uploads/2022/07/7C8577AA-925C-425E-A5E9-0525C9E784AF.jpeg)
Aria Wangsa Goparana kemudian mendirikan Nagari Sagara Herang serta menyebarkan Agama Islam ke daerah sekitarnya. Sementara itu Cikundul yang sebelumnya hanyalah merupakan sub nagari menjadi Ibu Nagari tempat pemukiman rakyat Djajasasana. Beberapa tahun sebelum tahun 1680 sub nagari tempat Raden Djajasasana disebut Cianjur (Tsitsanjoer-Tjiandjoer).
Filosofi Tiga Pilar Budaya: Ngaos, Mamaos, Maenpo
Ngaos merupakan tradisi mengaji yang mewarnai suasana serta nuansa Cianjur dengan masyarakat yang dilekati dengan keberagamaan. Citra sebagai daerah agamis ini konon telah dirintis semenjak Cianjur lahir sekitar tahun 1677 di mana wilayah Cianjur ini didirikan oleh para ulama serta santri tempo dulu yang gencar menyebarkan syiar Islam. ltulah sebabnya Cianjur juga sempat menerima julukan gudang santri serta kyai sehingga menerima julukan Kota Santri.
Bila dilihat sekilas sejarah perjuangan di tatar Cianjur jauh sebelum masa perang kemerdekaan, bahwa kekuatan-kekuatan perjuangan kemerdekaan pada masa itu tumbuh serta bergolak pula di pondok-pondok pesantren. Banyak pejuang-pejuang yang meminta restu para kyai sebelum berangkat ke medan perang. Mereka baru merasakan lengkap serta percaya diri berangkat ke medan juang usai menerima restu para kyai.
Mamaos merupakan seni budaya yang mendeskripsikan kehalusan budi serta rasa menjadi perekat persaudaraan serta kekeluargaan dalam tata pergaulan hidup. Seni mamaos tembang sunda Tembang Cianjuran lahir dari hasil cipta, rasa serta karsa Bupati Cianjur R. Aria Adipati Kusumahningrat yang dikenal dengan sebutan Dalem Pancaniti. la menjadi dalem tatar Cianjur sekitar tahun 1834-1862. Seni mamaos ini terdiri dari alat kecapi indung (Kecapi besar serta Kecapi rincik (kecapi kecil) serta sebuah suling yang mengiringi panembanan atau juru. Pada umumnya syair mamaos ini lebih banyak mengungkapkan puji-pujian akan kebesaran Tuhan dengan segala hasil ciptaan-Nya.