Gaya Hidup

Sejarah Kabupaten Cianjur, Tiga Abad yang Panjang

Maenpo merupakan seni bela diri pencak silat yang mendeskripsikan  keterampilan serta ketangguhan. Pencipta serta penyebar maenpo ini merupakan R. Djadjaperbata atau dikenal dengan nama R. H. Ibrahim,  aliran  ini  memiliki  ciri  permainan  rasa yaitu sensitivitas atau kepekaan  yang mampu membaca segala gerak lawan ketika anggota tubuh saling bersentuhan. Dalam maenpo dikenal ilmu Liliwatan (penghindaran) serta Peupeuhan (pukulan).

Apabila filosofi itu diresapi, pada hakikatnya merupakan simbol rasa religiusitas, kebudayaan  serta kerja keras. Dengan religiusitas sasaran yang hendak dicapai merupakan terciptanya  keimanan serta ketaqwaan masyarakat  melalui pembangunan akhlak yang mulia. Dengan kebudayaan, masyarakat Cianjur   hendak mempertahankan keterletakannya sebagai masyarakat yang berbudaya, memiliki adab, tata krama serta sopan santun dalam tata pergaulan hidup. 

Dengan kerja keras sebagai implementasi dari filosofi maenpo, masyarakat Cianjur selalu menunjukan semangat keberdayaan yang tinggi dalam menambah kualitas kehidupan. Liliwatan, bukan cuma permainan beladiri dalam pencak silat, akan teakan tetapi juga ditafsirkan sebagai sikap guna menghindarkan diri dari perbuatan yang maksiat. Sementara peupeuhan atau pukulan ditafsirkan sebagai kekuatan di dalam menghadapi berbagai tantangan dalam hidup.

Nah itu dia, sekilas tentang sejarah Kabupaten Cianjur. Di usianya yang menginjak 345, diharapkan Kabupaten Cianjur bisa menjadi daerah yang berdikari dan mandiri. Selain itu, semoga kesejahteraan masyarakat senantiasa dikaruniakan ke tatar Kota Santri.

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button