Sejarah Pensil dari Zaman Yunani hingga Modern: Mulai Bentuk Persegi, Bersudut, hingga Bulat

Pencampuran grafit dan tanah liat itu bertujuan untuk membuat isian pensil yang kuat. Selain itu, pencampuran tersebut juga bisa membuat warna pensil lebih beragam. Ada yang hitam hingga agak pudar. Semua tergantung komposisi grafit dan tanah liat yang digunakan.
Abad 19
Pada abad ke-19, pabrik pensil mulai dibuat di Jerman dan Amerika Serikat. Semenjak ada pabrik, pensil pun mulai diproduksi dalam jumlah yang banyak. Padahal, sebelum ada pabrik, pensil dibuat secara manual oleh seorang pembuat pensil.
Pembuatan pensil menjadi bisnis besar. Grafit ditemukan di beberapa tempat, termasuk Siberia, Jerman, dan wilayah yang sekarang disebut Republik Ceko. Mekanisasi dan produksi massal menekan harga, dan pada awal abad ke-20, bahkan anak-anak sekolah sudah menggunakan pensil.
Pada 30 Maret 1858, Hymen Lipman dari Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat mematenkan pensil dengan ujung penghapus. Namun kemudian paten ini dibatalkan dengan alasan sebenarnya tidak ada penemuan hal baru dari pensil tersebut. Sedangkan peraut mekanik ditemukan pada tahun 1880 dan dengan cepat menjadi sangat populer.
Pembuatan Pensil di Era Modern
Pensil di era modern dibuat dengan menghancurkan grafit murni dan tanah liat menjadi bentuk bubuk. Campuran ini kemudian diberi air, dianginkan, dan kemudian dibakar selama tiga hari. Kemudian isi pensil yang telah dicetak dibuat menjadi bentuk yang panjang dan tipis dilapisi dengan kayu halus.
Pada awalnya pensil lebih banyak dibuat dalam bentuk persegi karena keterbatasan mesin produksi. Namun di era modern, lebih banyak ditemui bentuk bulat yang lebih nyaman digenggam. Meskipun demikian, tetap banyak yang menggemari bentuk pensil bersudut karena memberi pegangan yang lebih kuat dan mudah dikontrol saat menulis.(ct7/sis)