Berita

Sejarah Perang Sarung, Dari Simbol Perlawanan Malah Jadi Kekerasan di Bulan Ramadhan

Perang Sarung mencatat halaman kelam dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dan menjadi cermin bagi kita tentang bahaya konflik di bulan suci Ramadhan. Penting bagi kita untuk mengambil hikmah dari peristiwa ini dan bersatu membangun masyarakat yang damai dan toleran.

BACA JUGA: Perang Sarung Berujung Luka, 15 Pelajar Diciduk Polisi di Cianjur

Kasus Kekerasan Akibat Perang Sarung di Cianjur Selama Ramadhan

Polres Cianjur Amankan 27 Pelajar yang Kedapatan Perang Sarung di Tiga Titik di Cianjur
Polres Cianjur Amankan 27 Pelajar yang Kedapatan Perang Sarung di Tiga Titik di Cianjur. (foto: Rendi Irawan)

Kasus Kekerasan yang terjadi baru-baru ini menyoroti bahwa tradisi Perang Sarung tidak lagi sekadar menjadi permainan, tetapi telah berubah menjadi aksi kekerasan yang membahayakan.

Operasi Patroli Presisi Polres Cianjur berhasil mengamankan 27 pelajar yang terlibat dalam aksi perang samping di dua kecamatan.

Dari dua kecamatan tersebut, berhasil diamankan dua puluh tujuh pelajar yang terlibat dalam perang samping, dengan empat di antaranya mengalami luka serius di bagian muka dan kepala akibat hantaman sarung yang berisi batu.

Menurut Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, aksi perang samping ini direncanakan melalui media sosial, menunjukkan bahwa fenomena ini semakin meluas di kalangan pelajar.

BACA JUGA: Hendak Perang Sarung, Polres Cianjur Amankan 8 Pelaku!

Para pelajar yang terlibat dalam aksi ini berasal dari berbagai kalangan, termasuk pelajar SMP dan SMA, menyoroti urgensi untuk mengawasi dan mendidik generasi muda tentang pentingnya nilai-nilai perdamaian dan toleransi.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button