CIANJURUPDATE.COM – Dinas Satpol PP dan Damkar Kabupaten Cianjur baru-baru ini melaporkan bahwa mereka telah menangani 55 peristiwa kebakaran dalam enam bulan terakhir.
Kebanyakan kebakaran di Cianjur ini sebagian besar disebabkan oleh arus pendek listrik, mengakibatkan tiga korban jiwa dan kerugian materiil yang diperkirakan mencapai Rp7 miliar.
Menurut Kepala Bidang Damkar dan Penyelamatan Dinas Satpol PP dan Damkar Cianjur, Hendra Wira Wiharja kebakaran paling sering terjadi di permukiman warga, baik di kota maupun di wilayah selatan Cianjur.
BACA JUGA: Kebakaran Melanda Rumah di Campaka, Pria Paruh Baya Syok dan Pingsan
Hendra menjelaskan bahwa mayoritas kebakaran dimulai dari kabel listrik yang rusak dan dikerubuti tikus, terutama jika kabel tersebut terkena air atau bahan-bahan mudah terbakar.
Kecamatan Cianjur tercatat sebagai daerah dengan jumlah kasus kebakaran tertinggi, yaitu 10 kasus, diikuti oleh Kecamatan Sindangbarang dengan enam kasus.
Hal ini disebabkan oleh kepadatan penduduk dan banyaknya permukiman di kedua kecamatan tersebut.
BACA JUGA: Kebakaran Melanda Hotel Lembah Hijau di Cipanas, Diduga Akibat Pembakaran Sarang Tawon
Dari total 55 kebakaran yang terjadi, hanya sekitar 20% yang melibatkan tempat usaha seperti toko dan pasar.
Salah satu insiden besar terjadi di toko material di Jalan Raya Cianjur-Sukabumi, di mana tiga orang tewas terjebak di dalam toko.
Kebakaran lainnya melanda Pasar Sukanagara dan Hotel Lembah Hijau di Puncak, keduanya disebabkan oleh arus pendek listrik.
BACA JUGA: Warga Cidaun di Imbau Waspada Kebakaran Dimusim Kemarau
Selama periode yang sama, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hanya terjadi dua kali, membakar alang-alang di dua kecamatan, yakni Karangtengah dan Cilaku, dengan luas lebih dari satu hektare.
Untuk mencegah kebakaran di masa mendatang, Dinas Satpol PP dan Damkar Cianjur mengimbau masyarakat untuk tidak membakar sampah sembarangan, tidak membuang puntung rokok sembarangan, serta berhati-hati dalam menggunakan listrik.
Masyarakat disarankan untuk tidak menggunakan banyak kabel sambungan dalam satu saklar dan selalu mematikan alat rumah tangga yang terhubung dengan listrik saat meninggalkan rumah.