
“Ketulusan permintaan maaf ini perlu dipertanyakan,” ujarnya.
Gde Siriana menyebut, seharusnya Jokowi meminta maaf salah satunya karena mendorong putranya, Gibran Rakambuming Raka menjadi calon Wakil Presiden saat ia masih berkuasa.
“Ya, ini jadi hanya formalitas saja.”
Gde juga menilai bahwa permintaan maaf tersebut menunjukkan kekuatan politik Jokowi yang masih dominan, yang dapat diartikan sebagai upaya menjadi ‘king maker’ dalam politik Indonesia masa depan.
Jokowi sendiri menekankan pentingnya persatuan bangsa dan menyadari keterbatasannya sebagai manusia selama memimpin negara sejak 2014.