Selama Jabat Presiden, Jokowi Minta Maaf ke Masyarakat, Pegiat Sebut Cuma Formalitas

CIANJURUPDATE.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan untuk memperingati HUT ke-79 Indonesia Merdeka di Istana Merdeka pada Kamis (1/8/2024).

Bersama Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Jokowi minta maaf dan mengakui kesalahan yang mungkin terjadi selama masa jabatannya.

“Dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor KH Ma’ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini,” ungkap Jokowi.

BACA JUGA: Beli Rokok Ketengan Kini Dilarang, Presiden Jokowi Sudah Teken Aturan Terbaru

Dalam pidatonya, Jokowi menyadari bahwa ia dan Ma’ruf Amin tidak mampu memenuhi semua harapan dan menyenangkan semua pihak.

“Kami sangat menyadari bahwa sebagai manusia, kami tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak,” tambahnya.

Ia juga mengakui bahwa kesempurnaan hanya milik Allah.

BACA JUGA: Wakil Presiden RI ke-9 Hamzah Haz Meninggal Dunia, Indonesia Kembali Kehilangan Negarawan, Presiden Jokowi Beri Ucapan Belasungkawa

“Saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah Subhanahu wa ta’ala,” kata dia.

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk para menteri dan tokoh agama seperti Nasaruddin Umar dan Yahya Cholil Staquf.

Jokowi juga mengajak para santri untuk berdoa demi kemajuan bangsa.

BACA JUGA: Bentrok dengan Polisi, Demo BEM SI Tuntut 12 Hal, Salah Satunya Minta Presiden Jokowi Tidak Terlibat Pilkada 2024

Namun, pegiat demokrasi Gde Siriana mengkritik permintaan maaf Jokowi, menilainya hanya sebagai formalitas tanpa penyesalan mendalam atas kebijakan tertentu.

“Ketulusan permintaan maaf ini perlu dipertanyakan,” ujarnya.

Gde Siriana menyebut, seharusnya Jokowi meminta maaf salah satunya karena mendorong putranya, Gibran Rakambuming Raka menjadi calon Wakil Presiden saat ia masih berkuasa.

BACA JUGA: Belum Usai! Pegi Cianjur Diduga Kabur Hindari Kasus Vina Cirebon, Hotman Paris Enggan Berikan Komentar, Presiden Jokowi Bentuk Tim Pencari Fakta?

“Ya, ini jadi hanya formalitas saja.”

Gde juga menilai bahwa permintaan maaf tersebut menunjukkan kekuatan politik Jokowi yang masih dominan, yang dapat diartikan sebagai upaya menjadi ‘king maker’ dalam politik Indonesia masa depan.

Jokowi sendiri menekankan pentingnya persatuan bangsa dan menyadari keterbatasannya sebagai manusia selama memimpin negara sejak 2014.

Exit mobile version