Berita

Selama Pandemi, 1.081 Anak dan Remaja di Cianjur Terpapar Covid-19

Proporsi terbesar berada pada kelompok usia 7-12 tahun (28,02 persen), diikuti oleh kelompok usia 16-18 tahun (25,23 persen) dan 13-15 tahun (19,92 persen).

Namun, berdasarkan persentase angka kematian, yang tertinggi justru berada pada kelompok umur 0-2 tahun (0,81 persen), diikuti oleh kelompok usia 16-18 tahun (0,22 persen), dan 3-6 tahun (0,19 persen).

Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menunjukkan rawannya penularan virus Covid-19 pada kelompok usia anak.

Ketua Umum IDAI Prof. Dr. Aman B. Pulungan memaparkan, sebanyak 1 dari 8 kasus Covid-19 adalah anak-anak.

“Dari jumlah kasus itu, sebanyak 3-5 persen di antaranya meninggal dunia, dan separuhnya adalah balita,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur dr Teni Hernawafi mengungkapkan, pemenuhan gizi sangat diperlukan untuk menghindari paparan Covid-19.

“Sangat perlu orang yang memiliki gangguan dan masalah gizi membuat imunitas rendah. Kalau imunitas mau bagus maka gizi harus baik,” kata dia kepada wartawan, Jumat (25/6/2021).

Dinkes Kabupaten Cianjur, kata Teni, terus mendukung pemenuhan gizi anak. Mengingat di Jawa Barat sudah banyak anak yang terpapar Covid-19.

“Iya, harus pemenuhan gizi anak menentukan anak menjadi cerdas termasuk pola asuh juga berpengaruh,” ucap Teni.

Pihak terus berupaya menyosialisasikan kepada masyarakat tentang pemenuhan gizi anak dan keluarga. Termasuk membantu penambahan gizi masyarakat.

“Kita lakukan edukasi tentang gizi, penambahan gizi bagi yang kurang dan gizi buruk. Sosialisasi juga soal Pedoman Gizi Seimbang (PGS),” tandasnya.(afs/sis)

Laman sebelumnya 1 2

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button