Selama Ramadan, Aktivitas Mancing di Jangari Makin Ramai

CIANJURUPDATE.COM, Mande – Aktivitas memancing di lokasi Wisata Jangari, Waduk Cirata Kecamatan Mande rupanya tak surut meskipun saat Ramadan. Pasalnya, banyak para pemancing yang menghabiskan waktunya mulai dari siang hingga malam hari untuk mencari ikan.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Baraya Mancing Waduk Cirata (BMWC), Bubung Koswara (40). Menurutnya, selama Ramadan justru pemancing semakin banyak yang datang ke Wisata Jangari ini.

“Selama Ramadan, aktivitas memancing berjalan seperti biasa. Bahkan, tambah banyak. Jangankan Ramadan, di hari Idul Fitri juga biasanya banyak pemancing datang. Biasanya pemancing berangkat setelah Salat Ied,” ujar Bubung kepada Cianjur Today, (15/4/2021).

Senada diungkapkan salah seorang warga setempat, Inah (54). Ia mengatakan, aktivitas memancing di bulan Ramadan selalu jadi daya tarik tersendiri. Seperti tahun-tahun sebelumnya, di bulan Ramadan sangat ramai sekali yang memancing datang dari berbagai daerah.

“Aktivitas memancing selalu ada, apalagi pada Ramadan tahun sebelumnya rame banget yang mancing. Tapi untuk tahun sekarang gak tau tuh bakal serame dulu atau enggak,” tuturnya.

Spot memancing yang paling banyak ada di beberapa titik, di antaranya di Sangkali dan Jatinengang yang merupakan titik yang paling disukai pemancing.

“Mungkin di titik itu banyak ikannya dan yang memancing lebih memilih ke tempat itu, di sini kebanyakan ikan mas sama ikan nila. Nah, ikan nila itu yang paling banyak diincar,” jelasnya.

Inah mengatakan, mesin penggeruk eceng gondok juga masih ada tapi hanya di beberapa titik yang sangat banyak ecengnya tepatnya berada di titik terminal coklat.

“Di wilayah situ ecengnya bukan main sangat banyak dan pada tinggi-tinggi. Malah denger-denger mesinnya setiap hari digunakan, tapi tidak nonstop hanya di waktu. Di wilayah itu perahu tidak bisa jalan karena sudah banyak dan tinggi eceng tersebut, kalo di sini mah ecengnya masih tipis,” sebutnya.

Sementara itu, sopir perahu bargas, Didin (40) mengatakan, selama Ramadan ini ia tetap narik perahu, karena setiap hari banyak yang mancing.

“Kalo puasa atau lagi hari libur, yang mancing mah pasti ada setiap hari juga, karena gak ada hentinya. Jadi mereka keluar masuk, ada yang mau pulang ada juga yang baru berangkat,” tambahnya.

Didin menyebut, ongkos naik perahu bargas bagi para pemancing cukup terjangkau. Sehingga tidak memberatkan para pemancing, tapi juga cukup untuk bensin perahu bagi para sopir.

“Kalau untuk yang mancing mah biasa Rp10 ribu sekali jalan. Karena kan waktu bagi yang mancing itu sampai malam, bahkan ada yang 24 jam non stop,” tandasnya.(ct9/sis)

Exit mobile version