Seleksi PPPK di Cianjur Capai 3.866 Formasi, Profesi Guru Terbanyak

CIANJURUPDATE.COM – Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten Cianjur mencatat total 3.866 formasi, yang terdiri dari 3.066 untuk guru, 500 tenaga kesehatan (nakes), dan 300 tenaga teknis.

Pada pengumuman hasil seleksi gelombang pertama, sebanyak 3.065 formasi guru, 159 nakes, dan 296 tenaga teknis telah terisi, menyisakan 346 formasi kosong.

Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi Kepegawaian BKPSDM Cianjur, Andi Juandi, mengungkapkan bahwa satu formasi guru TK tidak terisi karena tidak ada pelamar.

“Formasi guru TK tidak ada pelamar, sehingga akan dibuka kembali pada gelombang kedua,” ujarnya, Rabu (8/1).

BACA JUGA: Pendaftaran PPPK Tahap 2 di Jawa Barat Berlangsung Hingga 15 Januari 2025

Ia menambahkan, sebanyak 3.514 pelamar mendaftar untuk formasi tenaga pendidik pada gelombang pertama. Namun, 449 pelamar tidak lolos seleksi dan tidak dapat mengikuti gelombang kedua. Mereka akan dimasukkan ke mekanisme PPPK Paruh Waktu.

Total pendaftar gelombang pertama 6447 dan tidak lolos di gelombang pertama itu ada 2927.

“Kebijakan Paruh Waktu belum diatur sepenuhnya. Kami menunggu proses seleksi tahap kedua selesai sebelum aturan tersebut ditetapkan,” jelas Andi.

Menurutnya, hingga 8 Januari, tercatat sekitar 4.300 pelamar yang mendaftar untuk seleksi gelombang kedua. Gelombang ini terbuka bagi beberapa kategori pelamar, termasuk yang terdata dalam database non-ASN, pelamar yang tidak lolos administrasi pada gelombang pertama, dan pelamar database non-ASN yang sebelumnya mengikuti seleksi CPNS.

BACA JUGA: Jadwal Seleksi PPPK 2024 Sudah Keluar, Ini Panduan Lengkap Cetak Kartu Ujian dan Tahapan Penting

“Pelamar yang tidak memenuhi persyaratan administrasi tidak bisa mengikuti gelombang kedua. Harus sesuai aturan dan kebijakan dari pemerintah pusat,” tegasnya.

Andi mengimbau para pelamar untuk memanfaatkan kesempatan gelombang kedua ini dengan baik, khususnya untuk pendataan PPPK Paruh Waktu.

“Pastikan mendaftar sesuai prosedur agar peluang mengisi formasi kosong dapat dimanfaatkan,” tambahnya.

Sementara itu Plt Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian Disdikpora Cianjur, Octria Rahmayani, menjelaskan bahwa proses pemetaan kebutuhan guru di Cianjur sedang dilakukan dengan menyandingkan data lulusan PPPK saat ini.

“Proses pemetaan ini sedang berlangsung dengan menyandingkan data. Jumlah 3.066 guru memang cukup besar, sehingga membutuhkan waktu untuk memastikan kebutuhan sebenarnya,” ujarnya.

Menurut Octria, jika sekolah negeri masih memiliki kebutuhan guru yang signifikan, maka sesuai regulasi, prioritas penempatan guru PPPK akan diarahkan ke sekolah negeri.

“Data kasar dari Dapodik memang ada, tetapi harus dicross-check ulang. Saya tidak ingin ada kesalahan di kemudian hari, jadi semuanya harus sesuai dengan hasil pemetaan yang akurat,” katanya.

Ia menambahkan, proses penyandingan data dengan lulusan PPPK yang telah diterima masih menjadi fokus utama saat ini. Oleh karena itu, keputusan lebih lanjut mengenai penempatan guru PPPK, termasuk dari sekolah swasta ke negeri, baru akan diambil setelah pemetaan selesai.

“Untuk sekarang, kita tunggu hasil pemetaan ini dulu. Data yang benar dan akurat sangat penting untuk mendukung kebijakan yang sesuai kebutuhan,” tutupnya. ***

Exit mobile version