CIANJURUPDATE.COM, Haurwangi – Sempat hilang, Muhamad Suleman (10), bocah SD di Desa Ramasari, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur ditemukan, Senin (13/7/2020) malam. Ia ternyata diduga menjadi korban hipnotis pria tak dikenal yang memboncengnya.
Anak bungsu pasangan Salim dan Siti Nurwahidah itu merupakan warga Kampung Bobodolan, RT 04/RW 05, Desa Ramasari, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur. Mulanya, sekira pukul 12,30 Wib ia hilang dibawa orang tak dikenal dengan naik motor Beat merah.
Pria tak dikenal itu awalnya menanyakan alamat bengkel kepada Sulaeman dan temannya yang sedang bermain. Ia pun meminta antar kepada Sulaeman dan mengiming-imingi uang. Keduanya pun pergi berjam-jam.
Sang orang tua yang panik pun mencari keberadaan anaknya. Tak membuahkan hasil, mereka melapor ke Kantor Desa Ramasari. Laporan ditindaklanjuti dengan menyebar berita kehilangan dan foto di media dan media sosial.
Selang beberapa jam kemudian, sekira pukul 19.30 WIB, Muhamad Sulaeman ditemukan di halaman Masjid Jami Nurul Hikmah. Tepatnya di lingkungan bekas Rumah Makan Setuju, Kampung Tungturunan, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur.
Informasi yang dapat dihimpun, ia ditemukan pengurus masjid bernama Andri yang melihat pengumuman di medsos dan berita media online tentang bocah hilang. Andri pun menghubungi nomor yang tertera.
Setelah adanya informasi tersebut, keluarga dan perangkat desa langsung menuju Sukaluyu untuk membawa M Sulaeman pulang. Namun anak 10 tahun itu ditemukan dalam keadaan linglung.
Disuruh Mencuri
Salah satu keluarga Sulaeman, Erni, mengatakan bahwa keponakannya itu menjadi korban hipnotis orang tak dikenal. Selama di perjalanan dibawa ke setiap pelosok kampung menuju Jangari dan disimpan di halaman Masjid Jami Nurul Hilmah.
“Di setiap kampung disuruh maling kucing Anggora, sepeda gunung, motor, dan barang berharga lainnya. Namun Sulaeman tak mau disuruh maling barang apapun,” paparnya pada awak media, Senin (13/7/2020).
Ia menceritakan, Sulaeman juga sempat disuruh merokok namun menolak. Kini bocah kelas V SD itu sudah berada kembali di rumah. “Sebelum sampai di Jangangi sempat berhenti di salah satu warung, diauruh ngopi dan merokok. Itu pun ditolaknya,” tambahnya.
Sementara itu, salah seorang Staf Desa Ramasari, Alex (45), menambahkan, Sulaeman ditemukan dalam keadaan linglung. Ia diduga menjadi korban hipnotis oleh orang tak dikenal.
Dengan adanya itu, pihaknya mengharapkan pada seluruh warga Desa Ramasari dan warga lainnya waspada terhadap anak usia 15 tahun ke bawah. “Sekarang ini sudah ada lagi modus penculik anak yang akan dijadikan maling yang sebelumnya dihipnotis terlebih dahulu. Seperti halnya terjadi pada diri Suleman yang hampir menjadi korban,” tandasnya.(ct5/rez)