CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Seorang pengungsi bencana longsor dan pergerakan tanah di Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur meninggal dunia.
Camat Cibeber, Ali Akbar menjelaskan, pascabencana longsor Cibeber beberapa waktu lalu, seorang pengungsi berinisial D tersebut sempat tiga hari berada di pos pengungsian.
Namun, pengungsi tersebut kemudian sakit dan mendapatkan perawatan di RSUD Sayang Cianjur.
“D ini memang memiliki riwayat penyakit dan kambuh saat mengungsi ke lokasi pengungsian,” ujar Ali kepada Cianjur Update, Selasa (22/6/2021).
Bupati Cianjur, Herman Suherman menjelaskan bahwa pengungsi yang sudah berusia 60 tahun tersebut stres hingga tidak mau makan. Hingga akhirnya dirujuk ke RSUD Sayang, Cianjur.
“Orang tua berumur 60 tahun itu dirujuk ke rumah sakit stres karena tidak mau makan. Itu bukan Covid-19,” kata dia.
Namun, pada saat pemakaman dilakukan menggunakan protokol Covid-19. Orang nomor satu di Kabupaten Cianjur itu pun menjelaskan hal tersebut untuk antisipasi.
“Itu sebagai antisipasi saja, sehingga melalui protokol Covid-19 pemakamannya,” ungkapnya
Plt Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Irvan Nurfauzi mengatakan, belum ada hasil yang pasti bahwa pengungsi tersebut meninggal akibat Covid-19.
“Seperti yang Pak Bupati dan pihak RSUD sampaikan, bahwa hal tersebut baru kabar. Karena pihak RSUD belum memberikan maupun mengabarkan bahwa hasilnya positif Covid-19,” ujarnya.
Ia menambahkan, meskipun pengungsi longsor di Cibeber yang meninggal dimakamkan dengan protokol kesehatan, pihaknya masih menunggu hasil tes dari pihak rumah sakit.
“Meskipun dimakamkan dengan protokol kesehatan, bukan berarti pasien tersebut Covid. Hal tersebut merupakan upaya untuk meminimalisir atau berjaga-jaga, demi kesehatan bersama,” tandasnya.(ct10/afs/sis)