CIANJURUPDATE.COM, Cipanas – Masa libur panjang Maulid Nabi Muhammad Saw, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) terus memperketat penjagaan bagi pendaki ilegal. Pasalnya, hampir sepekan dibuka, tercatat ada 897 pendaki yang masuk ke wilayah TNGGP.
Humas TNGGP, Poppy Evlap mengatakan, jumlah pendakian terus meningkat selama libur panjang. Sehingga TNGGP terus memperketat penjagaan yang melibatkan semua pihak. Mulai dari Polisi Kehutanan, teman-teman Resort, Penegakan Hukum (Gakkum), KLHK, hingga volunter atau mitra TNGGP.
“Kami lakukan penjagaan ketat di setiap jalur tikus ini guna menghalau pendaki illegal,” ujarnya saat di konfirmasi Cianjur Update, Minggu (1/11/2020).
Pihaknya mengatakan, selama pembukaan kembali pendakian per 27 Oktober, pintu masuk ada Cibodas 24 orang dan pintu masuk Gunung Putri ada 36 orang. Total pada 27 Oktober ada 60 orang.
Pendakian pada 28 Oktober 2020 pintu masuk Cibodas total 51 orang (14 simaksi), pintu masuk Gunung Putri total 135 orang (29 simaksi), dan pintu masuk Selabintana tujuh orang (dua Simaksi). Total pada 28 Oktober ada 193 orang.
Pendakian pada 29 Oktober pintu masuk Cibodas total 83 orang (17 simaksi), pintu masuk Gunung Putri total 111 orang (28 simaksi), dan pintu masuk Selabintana 7 orang (1simaksi). Total untuk 29 Oktober ada 201 orang.
Pendakian pada 30 Oktober 2020 pintu masuk Cibodas total 45 orang (11 simaksi), Selabintana empat orang (satu simaksi), dan pintu masuk Gunung Putri total 147 orang (33 simaksi). Total untuk 30 Oktober ada 196 orang.
Pendakian pada 31 Oktober pintu masuk Cibodas 117 orang (23 simaksi), pintu masuk Gunung Putri ada 121 orang (24 simaksi), dan pintu masuk Selabintana sembilan orang (dua simaksi). Total untuk 31 Oktober ada 247 orang.
“Ini dengan sistem simaksinya per kelompok atau regu pendaki dan total pendaki yang naik dari 27 sampai 31 Oktober mencapai 897 pendaki,” ungkapnya.
Pihaknya mengatakan, untuk peningkatan penerapan protokol kesehatan berada di pengaturan pintu masuk dan menerapkan booking online melalui link: http://booking.gedepangrango.org/. Di sana, lanjutnya, para pendaki wajib menyertakan Surat Keterangan Sehat pada hari H pendakian.
“Selain itu, kami terus mengingatkan untuk para pendaki yang melalui jalur pendakian sempit antar pendaki wajib menjaga jarak minimal satu meter,” ucapnya.
Pihaknya menghimbau, kepada para pendaki selama melakukan pendakian di TNGGP harus mengikuti Protokol Pengunjung Wisata Pendakian Selama Tatanan Normal Baru (new normal).
“Ketika melakukan pendakian tidak terlihat gejala batuk, flu, demam, panas tinggi, dan sesak nafas. Selalu menggunakan masker, mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer, menggunakan sarung tangan (apabila memungkinkan), menjaga etika batuk atau bersin, wajib membawa surat keterangan sehat yang berlaku pada hari H pendakian,” jelasnya.
Poppy mengatakan, dengan dibukanya pendakian Gunung Gede Pangrango diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat serta meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari jasa lingkungan.(ct6/sis)