CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cianjur, Ganjar Ramadhan menilai, belajar daring atau online yang berjalan setahun lebih kurang efektif.
Salah satunya karena pemerataan teknologi informasi yang belum sempurna, seperti di wilayah Cianjur selatan. Masyarakat masih menemui kendala.
“Saya berpikir daring itu kurang efektif apalagi daerah selatan, pertama butuh kuota, lalu sinyal kurang, termasuk teknologi untuk masyarakat kurang,” ungkapnya kepada Cianjur Update, Sabtu (8/5/2021).
Tidak hanya itu, kurang efektifnya belajar daring dirasakan dalam suasana keluarga. Seperti tugas anak yang malah dikerjakan oleh orang tuanya.
“Di keluarga saya sendiri kerasa, jadi anak sama bapak atau ibu itu cepet marah-marah, bisa menggangu psikologis juga,” tambahnya.
DPRD pun mengimbau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur bisa mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Ganjar berharap pemkab bisa segera merampungkan rencana ini sematang mungkin, terlebih di sisi protokol kesehatan.
Ia mengaku secara pribadi telah mengusulkan untuk segera menggelar simulasi PTM sebelum rencana dari pemerintah pusat keluar.
“Saya pribadi waktu rapat di pendopo sudah mengusulkan untuk segera menggelar simulasi sebelum menteri pendidikan mengeluarkan kebijakan PTM,” kata dia.
Simulasi PTM Setelah Lebaran
Sebelumnya, simulasi PTM di Kabupaten Cianjur rencanananya akan dilakuan setelah Hari Raya Idul Fitri. Saat ini tengah dalam persiapan yang direncanakan dilakukan di wilayah kota dan utara.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupten Cianjur, Himam Haris mengatakan, rencananya di lima titik. Namun titik tersebut belum disebutkan karena masih direncanakan.
“Kalau rencana itu (simulasi, red) dilakukan di lima titik, di kota dan utara. Karena hampir seluruh tenaga pengajar di dua wilayah tersebut sudah divaksin,” tutur dia kepada Cianjur Update, Selasa (4/5/2021) lalu.
Mengenai teknis simulasi, setiap sekolah yang ditunjuk simulasi harus sudah menyiapkan berabagai instrumen untuk memutus penyebaran Covid-19 yakni protokol kesehatan dan elemen-elemen di sekolah harus sudah menjalani vaksinasi.
“Setiap sekolah yang akan melaksanakan PTM harus menyiapkan protokol kesehatan (prokes) dan semua elemen di sekolah harus sudah melaksanakan vaksinasi,” tuturnya.
Dirinya mengungkapkan, untuk di wilayah kota dan utara tidak terlalu sulit mendapatkan vaksinasi, tapi di selatan sedikit terkendala.
“Saat ini, sudah 70 persen tenaga pengajar di wilayah kota mendapatkan vaksinasi, sementara selatan baru 50 persen,” kata dia.(afs/rez)