Setelah #AgeChallange, “Filter Nggak Ada Akhlak” Ramai Dipakai Netizen
![FaceApp aplikasi Filter Nggak Ada Akhlak](/wp-content/uploads/2021/01/IMG-20210122-WA0041.jpg)
Rosihan mengatakan menurut CEO FaceApp, mereka tidak mengunggah data-data yang tersimpan di gadget ke server mereka, melainkan hanya data foto-foto yang dipilih oleh user saja.
Dia mengingatkan, meskipun ada fitur untuk request menghapus data foto yang sudah terunggah, seorang user harus tetap bijak dalam memilih foto-foto mana yang akan di-upload.
“Karena jika sudah terupload dan menjadi konsumsi publik, maka secara prinsip kita sudah tidak bisa mengontrol lagi ke mana foto akan tersebar, apalagi diviralkan. Jika sudah viral maka akan susah menghentikannya,” imbuhnya.
Bantah Dikaitkan dengan Rusia
Dilansir Forbes (19/6/2020), CEO FaceApp, Yaroslav Goncharov bersikeras bahwa aplikasi tersebut tidak membagikan data dengan pihak berwenang Rusia.
“Kami tidak menggunakan foto untuk alasan apapun selain untuk menyediakan fungsi pengeditan,” ungkapnya.
Selain itu, dia menggarisbawahi bahwa FaceApp menghapus foto dari server cloud-nya dalam 24 hingga 48 jam setelah terakhir kali diedit. Semua foto dienkripsi menggunakan kunci yang disimpan secara lokal di perangkat pengguna.
Foto tersebut hanya disimpan dalam cache sementara di server cloud aplikasi selama proses pengeditan.
Ada Risiko dari Pemakaian Applikasi “Filter Nggak Ada Akhlak”
Pakar Privasi dan Kepala Individual Rights and Ethics di Protecture, Rowenna Fielding mengatakan, kebijakan privasi FaceApp yang diperbarui cukup solid dan meyakinkan.
Hal itu karena secara eksplisit menyatakan bahwa foto yang diunggah hanya akan digunakan untuk aplikasi itu sendiri dan tidak dibagikan atau digunakan kembali untuk alasan lain.
“Membaca yang tersirat, tujuan meningkatkan aplikasi mungkin termasuk melatih algoritme itu sendiri yang berdampak kecil pada individu yang telah mengunggah foto mereka,” jelasnya.