KLIK CIANJUR, Cianjur – Fenomena Citayam Fashion Week mulai merambah ke daerah lain, tak terkecuali Cianjur. Komunitas Pemotret Cianjur bekerja sama dengan sejumlah UMKM Fashion menggelar Cianjur Fashion Week di Jalan Mangunsarkoro pada Selasa (26/7/2022).
Ketua Komunitas Pemotret Cianjur, Mang Ari menjelaskan, Cianjur Fashion Week tercetus ketika pihaknya hendak mencari ide konten yang tengah tren. Akhirnya, pihaknya pun menggaet sejumlah UMKM Cianjur di bidang Fashion untuk menyukseskan kegiatan ini.
“Dan ternyata responnya bagus mereka (UMKM Fashion) mau ikut acara kemarin,” kata dia kepada Cianjur Update, Rabu (27/7/2022).
Ada dua brand lokal yang digandeng Komunitas Pemotret Cianjur yaitu Yuniqla dan Elka Hakim. Modelnya pun diambil dari brand lokal tersebut, dan sebagian model berasal dari Komunitas Pemotret Cianjur.
“Awalnya kita mengajak satu komunitas fashion di Cianjur yaitu Asosiasi Fashion Cianjur (AFCI). Cuma karena gak mungkin kita ajak semua anggota mereka buat kontribusi.
Mang Ari mengaku khawatir kegiatan akan mengganggu lalu lintas dan menimbulkan berkerumun jika terlalu ramai. Akhirnya pihaknya hanya mengajak dua brand fashion lokal di Cianjur
“Dan terbentur izin juga jika kegiatan digelar di tempat umum. Di kegaitan kemarin ada 10 fotografer dan videografer yang ikut,” ucap dia.
Dirinya mengaku belum memiliki rencana apakah Cianjur Fashion Week akan digelar rutin atau tidak. Mang Ari menyebut akan menunggu respon dari masyarakat terlebih dahulu.
“Event Cianjur Fashion Week yang diselenggarakan Komunitas Pemotret Cianjur kemarin, sengaja untuk menunjukan di Cianjur juga banyak orang-orang kreatif. Kebetulan ini lagi hits jadi kita adain aja sekalian kolaborasi antara fotografi, videografi, dan fashion. Juga tujuannya untuk memajukan UMKM,” sebut dia.
Akan tetapi, ternyata setelah terselenggaranya Cianjur Fashion Week, makin banyak UMKM Fashion yang ingin berkolaborasi. Sehingga, berharap kegiatan ini bisa digelar lagi.
“Sudah ada beberapa (UMKM) yang ingin ikut event itu lagi. Katanya pengen lebih memperkenalkan batik Cianjur,” jelas Mang Ari.
Menanggapi fenomena Citayam Fashion Week yang kini dikenal hingga internasional, menurutnya, memiliki sisi positif dan negatif. Sisi positifnya adalah bisa menyalurkan kreatifitas dari para pekerja kreatif.
“Sedangkan, negatifnya mungkin sebagian ada yang terganggu karena lalu lintas jadi gak lancar, tempatnya jadi kotor, dan lain-lain,” ucap dia.
Maka dari itu, apabila respon masyarakat terhadap Cianjur Fashion Week positif, pihaknya berharap seluruh pihak bisa saling support. Baik masyarakat maupun pemerintah.
“Kalau sekiranya event ini mengganggu kita nggak akan mengadakan acara seperti ini lagi. Tapi balik lagi niat baik kita bikin event ini kemarin salah satunya bisa memperkenalkan brand lokal di Cianjur, juga busa sebagai hiburan masyarakat Cianjur,” tutup dia.(afs)
Berita Terkait