Setop Kekerasan di Dunia Pendidikan! DPRD Cianjur: Pengawasan Siswa dan Santri Harus Ketat
![Setop Kekerasan di Dunia Pendidikan! DPRD Cianjur: Pengawasan Siswa dan Santri Harus Ketat](/wp-content/uploads/2021/03/images-2.jpeg)
Faturrahman mewanti-wanti agar kekerasan di dunia pendidikan jangan terjadi. Jika mau berpikir keras dan cerdas, pasti ada solusi lain yang lebih bisa menekan dan mencegah kekerasan.
“Salah satunya pendekatan yang bagus dengan siswa, santri, atau orang tua. Kekerasan itu bisa karena emosi atau siswa susah diatur. Kalau komunikasi terbangun bagus antara lembaga dan orang tua, insya Allah akan terselesaikan,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, pendidikan di Cianjur harus maju, namun untuk mewujudkannya perlu usaha dan perhatian terhadap pendidikan sesuai aturan dan norma yang berlaku.
“Pendidikan Cianjur semoga maju, insya Allah kalau dilaksanakan sesuai aturan, norma yang berlaku di sekolah soal mendidik anak dengan baik akan maju,” paparnya.
Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Cianjur, KH Abdul Rauf menilai, kekekerasan di lingkungan pendidikan jadi besar karena lembaga, jika terjadi di luar sekolah atau pesantren akan dianggap biasa.
“Artinya ini konteksnya pribadi antar siswa atau santri, yang bisa saja beda pendapat, atau saling ejek. Pasti lembaga akan memberikan sanksi terhadap siswa yang melanggar tata tertib dan ini memang di luar pengawasan,” terangnya.
Setiap lembaga pendidikan baik sekolah atau pesantren pasi memiliki tata tertib khusus bagi peserta didik masing-masing. Ia mengatakan, tinggal pengawasan yang harus diperketat.
“Semua pesantren dan sekolah punya tata tertib, berarti pengawasannya yang harus diperketat,” imbuhnya.
Senada, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno menjelaskan, kaum terdidik seperti pelajar seharusnya tidak melakukan tindak kekerasan.