Siaran Televisi Terganggu Karena Sun Outage, Begini Penjelasannya
CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Siaran televisi di seluruh Indonesia, khususnya yang menggunakan siaran satelit atau parabola terganggu karena fenomena Sun Outage pada Senin (19/9/2022). Gangguan ini dikarenakan matahari dan satelit berada dalam posisi sejajar.
Sun Outage atau gerhana satelit merupakan gangguan atau distorsi sinyal satelit ketika menerima data dan mengirimkannya. Hal ini dikarenakan gelombang sinar matahari yang bisa mengganggu sistem komunikasi satelit geostasioner yang berada di garis khatulistiwa.
Satelit geostasioner adalah satelit yang menempati orbi di ketinggian 36 ribu kilometer dari permukaan bumi. Selain itu, satelit tersebut bergerak cepat persis seperti kecepatan rotasi bumi. Dengan begitu, satelit tampak seperti diam apabila dilihat dari permukaan bumi.
Sun Outage biasa terjadi sebelum equinox Maret yakni antara bulan Februari dan Maret. Fenomena ini pun keap terjadi setelah equinox September yaitu antara bulan September dan Oktober di bumi belahan utara.
Equinox merupakan fenomena astronomi saat matahari melintasi garis khatulistiwa. Fenomena tersebut berlangsung dua kali dalam setahun, yakni Maret dan September. Ketika equinox, matahari bera sejajar dengan satelit geostasioner yang mengorbit di atas ekuator dan penerima satelit dib.
BACA JUGA: Gegara Asap Pembakaran Belasan Mobil Tabrakan Beruntun, 1 Orang Tewas
Dampak Sun Outage Pada Siaran Televisi
Ketika Sun Outage terjadi, radiasi sinar matahari memancar kuat di seluruh spektrum, termasuk frekuensi gelombang mikro yang dipakai guna komunikasi satelit, baik C Ban, Ka band, serta Ku Band. Dampak pada sistem komunikasi satelit, berkisar berasal dari degradasi komunikasi parsial atau peningkatan tingkat kesalahan. Sehingga, gangguan yang memutus komunikasi, akibatnya sinyal satelit terganggu.