CIANJURUPDATE.COM, Bandung – Pengakuan mengejutkan terlontar dalam sidang lanjutan Bupati Cianjur nonaktif, Irvan Rivano Muchtar atau IRM, Senin (22/7/2019). Hal itu terjadi saat agenda mendengarkan keterangan terdakwa.
Pada persidangan yang berlangsung di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Bandung itu, Irvan menjawab semua pertanyaan dari para jaksa dan hakim dalam keterangannya sebagai terdakwa.
“Saya tidak tahu secara detail soal DAK. Saya juga tidak pernah membicarakan soal DAK dengan Cecep Sobandi,” ujar Irvan menjawab pertanyaan Ketua Majelis Hakim, Daryanto.
Baca Juga: Begini Kronologis Pembacokan di Warungkondang
Pada dakwaan jaksa, Irvan disebutkan menyuruh Cecep untuk membantu pendanaan terkait tahun politik 2018 dengan memotong DAK. Namun saat dicecar berbagai pertanyaan jaksa dan hakim, Irvan membantahnya.
Hakim bertanya mengenai mekanisme, kewenangan, peran bahkan sampai pembicaraan Bupati kepada Kepala Dinas Pendidikan.
Dalam sidang tersebut, hakim menanyakan terkait pemilihan kepala sekolah apakah benar dengan sistem pengocokan, Irvan pun menjawab. “Benar yang mulya,” katanya.
Hakim menambahkan, apakah tak ada yang diganti atau diubah sesuai permintaan bupati saat itu? Irvan pun menjawab dengan tegas, tidak ada. Bahkan tesnya melibatkan tim khusus, tidak sedikitpun campur tangan.
Pertanyaan selanjutnya semakin menjurus, apakah pengajuan DAK fisik pendidikan ada pemberitahuan kepada saudara selaku bupati? Irvan menjawab: “Tidak ada yang mulia, yang ada pengajuan dana DAK secara gelondongan keseluruhan bersamaan dengan dinas yang lain,” tuturnya.
Adapun yang terkait DAK tidak ada pemberitahuan atau penjelasan terperinci. Hakim terus bertanya pernahkan saudara menerima uang dari pak Cecep atau pak Rosidin? Irvan menjawab tidak.
Pernahkan meminta 7 persen untuk bagian bupati? irvan kembali menjawab tidak sama sekali. Tahu pemotongan 17,5 persen dari mana, Irvan menjawab saat tertangkap dan dipemeriksaan sebagai tersangka.
Merasa Bersalah
Bahkan terakhir, hakim menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan pribadi dan perasaan terdakwa, Misalnya, punya anak berapa? Usianya berapa tahun? Isteri berapa? Lalu ditanya pula merasa bersalah ataukah tidak?
Baca Juga: Heboh, Penemuan Mayat Wanita di Sungai Citarum
Irvan menjawab semua pertanyaan itu. “Anak saya empat orang, paling besar 16 tahun, paling kecil empat tahun. Istri satu. Saya merasa bersalah karena tidak mampu mengawasi bawahan saya,”ujarnya.
Sidang lanjutan Irvan Rivano Muchtar dengan agenda tuntutan jaksa pun akan dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2019 mendatang. (rez)