CIANJURUPDATE.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui TCWC Jakarta terus memantau perkembangan siklon tropis yang terbentuk di Samudra Hindia Selatan Indonesia.
Siklon Tropis Vince kini telah bergerak menjauh dan tidak lagi berdampak pada cuaca di Indonesia. Namun, Siklon Tropis Taliah masih terdeteksi sekitar 920 km di barat daya Cilacap, Jawa Tengah.
Selain itu, siklon ini diprediksi tetap aktif dalam 24-72 jam ke depan dan terus bergerak ke arah barat, menjauhi wilayah Indonesia.
BMKG juga mengidentifikasi potensi bibit siklon baru di Samudra Pasifik Barat, tepatnya di utara Papua Barat.
Bibit Siklon 92W diperkirakan bergerak ke barat hingga barat laut menuju selatan Kepulauan Filipina.
BACA JUGA: BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Jawa Barat, Cianjur Dapat Skala Tinggi
“Dalam periode 2 hingga 3 hari mendatang, Bibit Siklon Tropis 92W diprediksi tetap aktif dan berpotensi menyebabkan hujan sedang hingga lebat di Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua, Maluku Utara, dan Sulawesi Utara,” jelas Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, Rabu (5/2/2025).
“Selain itu, ketinggian gelombang dapat mencapai 2,5 meter di Laut Maluku, Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, Perairan Halmahera, Laut Halmahera, serta perairan utara Papua Barat Daya hingga Papua,” lanjutnya.
Siklon Tropis Taliah juga berpotensi menyebabkan hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang di pesisir selatan Banten hingga Jawa Timur.
Gelombang tinggi 2,5 hingga 4 meter diperkirakan terjadi di perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga Pulau Rote, serta Samudra Hindia selatan Banten, Jawa Tengah, hingga NTT.
Bahkan, gelombang lebih dari 4 hingga 6 meter diprediksi terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Barat dalam dua hari ke depan.
BACA JUGA: BPBD Cianjur Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrim Awal Tahun
BMKG mengingatkan masyarakat pesisir, nelayan, dan operator transportasi laut untuk waspada terhadap gelombang tinggi yang dapat membahayakan keselamatan pelayaran.
Peningkatan curah hujan sepekan ke depan tidak hanya dipicu oleh Bibit Siklon 92W dan Siklon Tropis Taliah.
Faktor lain seperti aktivitas monsun dan seruakan dingin dari Asia juga turut berkontribusi terhadap peningkatan intensitas hujan.
“Monsun dan seruakan dingin dari Asia turut berkontribusi pada peningkatan curah hujan di Indonesia, khususnya di bagian barat dan tengah,” ujar Direktur Meteorologi Publik, Andri Ramdhani.
Kondisi ini diperkuat dengan aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin yang diperkirakan tetap aktif hingga pekan depan di wilayah Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.
BACA JUGA: Cuaca Ekstrem Terjang Indonesia, Ada Apa dengan Kombinasi Fenomena Cuaca Ini?
“Kami meminta masyarakat di daerah rawan longsor untuk lebih waspada. Saat hujan deras terjadi, perhatikan tanda-tanda awal longsor seperti retakan tanah atau rembesan air. Hindari area berlereng curam dan pastikan sistem drainase berfungsi guna mengurangi risiko banjir,” tambah Andri Ramdhani.
BMKG memastikan akan terus memantau perkembangan cuaca dan menyampaikan pembaruan informasi secara berkala.
Masyarakat diimbau untuk mengakses informasi resmi BMKG melalui situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi InfoBMKG.
“Kami mengajak semua pihak untuk tidak mengabaikan potensi dampak dari sistem cuaca yang berkembang saat ini. Tetap waspada, siaga, dan pantau informasi resmi BMKG guna mengurangi risiko bencana hidrometeorologi,” tutup Andri Ramdhani.