Sinopsis Buku Museum Of Broken Heart Karya Brian Khrisna, Romantis!

CIANJURUPDATE.COM – Inilah sinopsis buku Museum Of Broken Heart yang ditulis Brian Khrisna, penulis asal Bandung yang lahir di hari Jumat pada 17 Januari.

Perjalanan dalam dunia tulis menulis berawal dari keinginannya berbagi cerita dan rasa lewat platform Tumblr di tahun 2010, dan terus berkembang sampai sekarang.

Lewat akun media sosialnya, Brian Khrisna sudah menghasilkan banyak berbagai tulisan dari yang berjenis prosa, puisi, senandika, komedi, cerpen, dan cerbung.

Buku pertamanya yang berjudul “Merayakan Kehilangan” (2016) disusul buku kedua “ The Book Of Almost (2018) buku ketiga yang sekaligus juga buku novelnya yang pertama “ This Is Why I Need You” kemudian pada tahun 2019 meluncurkan novel dengan judul “Kudasai”.

Sinopsis Buku Museum Of Broken Heart Karya Brian Khrisna

Tahun 2020 ini judul karyanya adalah Museum of Broken Heart yang juga akan kita bahas. Yuk simak sinopsisnya.(ct7/afs)

Foto box, tiket parkir, history chat, hadiah ulang tahun, tiket bioskop, foto-foto selfie, voice note,
lagu-lagu yang selalu diputar di mobil, wangi parfum, bekas kecupan, gelung cincin di jari manis,
orang tua yang sudah telanjur mengenal akrab, temaram lampu jalanan kota menjelang pukul enam,warung-warung tenda, McD, waktu temu, teman-temanmu yang menyenangkan,
screenshot percakapan tentang segala rencana-rencana kita yang ternyata tak menjadi nyata;
dan … kamu, adalah kumpulan dari kenangan-kenangan bahagia yang pada akhirnya tak lagi bermakna.

Selayaknya jelaga, perlahan terkikis sebelum hilang selamanya.
Terkumpul dalam sebuah ruang benda-benda usang. Sebuah museum tentang cerita patah hati. Tentang banyaknya kepercayaan yang dibawa pergi.

Pada akhirnya, segala kenangan bahagia, rencana tak jadi nyata, serta janji untuk bertahan lebih lama itu kini tak lebih dari sebuah cerita tak bermakna yang mengendap di kepala.
Selayaknya rahim, buku ini kutelurkan dari gabungan puluhan tulisan tentang hal-hal keparat yang kini tak lagi berguna apa-apa.

Tentang lagu yang dulu sering kita dengarkan yang sekarang aku begitu membencinya. Tentang foto box yang tak tau harus aku apakan lagi. Ramah orang tuamu yang tak bisa kutemui lagi.
Juga tentang alasan kenapa aku memilih pergi. Kenapa aku tak bisa bertahan lebih lama. Tentang kenapa kita tak bisa lebih dari ini. Segala permohonan maaf untuk sebuah kata pergi dari seorang bajingan seperti aku ini.

Buku ini berisi banyak hal yang tak sempat kita bicarakan. Atau mungkin yang tak pernah aku kirimkan ketika kita masih bersama.

Maka, inilah aku.
Sebuah persembahan paling kudus untuk mereka-mereka yang menetap sebentar. Untuk yang berjanji tentang bahtera pernikahan yang ternyata tak lebih dari omong kosong belaka. Untuk segala luka menganga di tubuh. Untuk semua orang-orang baik yang justru aku tinggal pergi.

Aku ukir di sebuah tempat yang paling abadi.
Sebuah tempat tentang Museum patah hati.

Museum of Broken Heart (2020)

Masih tersedia di Gramedia / Toko buku online hingga tahun 2052.
Harga: Rp 85.000,-

Buku ini bisa dibeli secara online di sini (‪https://linktr.ee/mediakita‬)

Exit mobile version