Sistem Ganjil Genap di Cianjur, Masyarakat Nilai Belum Saatnya Diterapkan!
![Sistem Ganjil Genap di Cianjur, Masyarakat Nilai Belum Saatnya Diterapkan!](/wp-content/uploads/2021/08/IMG-20210812-WA0003-720x470.jpg)
Sementara itu, salah seorang sopir angkutan umum, Firman (32) menilai, Kabupaten Cianjur belum saatnya menerapkan sistem ganjil genap, karena Cianjur itu tidak seluas Jakarta atau kota besar lainnya.
“Apalagi hanya Jalan Mangunsarkoro atau jalan raya. Karena untuk bisa melintas ke Jalan Raya, banyak jalan alternatifnya, jadi pemberlakuan ganjil genap tidak akan efektif. Lebih baik cari langkah-langkah lain saja kalau memang tujuannya untuk memutus penyebaran Covid-19,” ungkapnya.
Menurutnya, lebih baik pemerintah fokus pada peningkatan sosialisasi prokes 5M pada masyarakat, terutama di wilayah pedesaan.
“Masih banyak masyarakat di pelosok desa yang belum memahami prokes dan informasi soal vaksin,” bebernya.
Bagi para pelaku usaha di sepanjang Jalan Mangunsarkoro sendiri, lanjutnya, mungkin akan sangat berdampak, karena pembeli otomatis akan berkurang.
“Selama PPKM saja pendapatan sudah berkurang, apalagi ditambah ada aturan ganjil genap ini,” terangnya.
Mengutip akun Instagram @cianjurtoday, sejumlah masyarakat pun turun menyampaikan pendapat terkait sistem ganjil genap ini.
“Eweuh gawe, kota sagede pelok oge hayang ganjil genap. Teu ganjil genap genap geus macet, mobil rek diarahkeun kamana? Eta jalan utama ge sarempit, anu nyieun macet mah lain kendaraan, tapi eweuh lahan parkir bu nyaman. Maenya teu ninggalin?,” ujar dickymaulana944.
“Jangan naon ganjil genap. Karunya kamu gawe di leasing kos urg. Ke lieur di kota mun rek survei jeung nagih nu nunggak tepi dua, dulu, tika opat,” ucap erik_sumarna21.