Sistem Ganjil Genap di Cianjur, Masyarakat Nilai Belum Saatnya Diterapkan!

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Polres Cianjur terus gencar melaksanakan sosialisasi sistem ganjil genap di Cianjur selama PPKM Level 3 berlangsung hingga 16 Agustus 2021 mendatang.

Pemberlakuan sistem ganjil genap di Cianjur pun berlaku bagi kendaraan yang akan melintasi Jalan Mangunsarkoro, sebagai salah satu pusat perbelanjaan di Cianjur.

Jam pemberlakuan ganjil genap mulai dilakukan pukul 09.00-11.00 Wib dan dilanjutkan pukul 13.00-15.00 Wib dengan melibatkan petugas gabungan.

Adapun kendaraan pengecualian yang dapat melintas adalah; ambulans, damkar, tenaga kesehatan, kendaraan dinas TNI/Polri, angkutan umum, online, logistik/sembako, masyarakat yang akan divaksinasi, sektor esensial dan non-esensial, dan kritikal.

Menanggapi pemberlakuan sistem ganjil genap di Cianjur ini, masyarakat pun turut berkomentar.

Pengemudi Ojeg Online Cianjur, Aceng Sumarna (30) mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Polres Cianjur terkait aturan baru ini dan dipastikan tidak akan berpengaruh pada pelayanan jasa online.

“Pihak kepolisian tidak akan membatasi ataupun melarang kinerja rekan-rekan ojol di lapangan, selama mematuhi ketentuan dan prosedur yang sudah ditentukan. Terlebih jasa online masuk dalam daftar pengecualian,” ujarnya kepada Cianjur Update, Kamis (12/8/2021).

Meskipun demikian, lanjutnya, pemberlakuan aturan tersebut tetap akan mengurangi orderan, khususnya dari wilayah sekitar Jalan Mangunsarkoro.

“Banyak masyarakat yang tidak setuju karena belum paham dengan aturan dan ketentuannya. Namun, saya selaku perwakilan pengemudi ojol akan mendukung kebijakan pemerintah,” jelasnya.

Sementara itu, salah seorang sopir angkutan umum, Firman (32) menilai, Kabupaten Cianjur belum saatnya menerapkan sistem ganjil genap, karena Cianjur itu tidak seluas Jakarta atau kota besar lainnya.

“Apalagi hanya Jalan Mangunsarkoro atau jalan raya. Karena untuk bisa melintas ke Jalan Raya, banyak jalan alternatifnya, jadi pemberlakuan ganjil genap tidak akan efektif. Lebih baik cari langkah-langkah lain saja kalau memang tujuannya untuk memutus penyebaran Covid-19,” ungkapnya.

Menurutnya, lebih baik pemerintah fokus pada peningkatan sosialisasi prokes 5M pada masyarakat, terutama di wilayah pedesaan.

“Masih banyak masyarakat di pelosok desa yang belum memahami prokes dan informasi soal vaksin,” bebernya.

Bagi para pelaku usaha di sepanjang Jalan Mangunsarkoro sendiri, lanjutnya, mungkin akan sangat berdampak, karena pembeli otomatis akan berkurang.

“Selama PPKM saja pendapatan sudah berkurang, apalagi ditambah ada aturan ganjil genap ini,” terangnya.

Mengutip akun Instagram @cianjurtoday, sejumlah masyarakat pun turun menyampaikan pendapat terkait sistem ganjil genap ini.

“Eweuh gawe, kota sagede pelok oge hayang ganjil genap. Teu ganjil genap genap geus macet, mobil rek diarahkeun kamana? Eta jalan utama ge sarempit, anu nyieun macet mah lain kendaraan, tapi eweuh lahan parkir bu nyaman. Maenya teu ninggalin?,” ujar dickymaulana944.

“Jangan naon ganjil genap. Karunya kamu gawe di leasing kos urg. Ke lieur di kota mun rek survei jeung nagih nu nunggak tepi dua, dulu, tika opat,” ucap erik_sumarna21.

“Buat orang kaya mah ga ngaruh, karena punya banyak kendaraan. Kalo buat orang kecil ya seadanya z. Punya kendaraan juga maksain,” ungkap rustandiady.(ct9/sis)

Exit mobile version