CIANJURUPDATE.COM – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan kebijakan larangan bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayahnya untuk melakukan kunjungan industri di luar provinsi.
Keputusan ini diambil sebagai upaya meringankan beban ekonomi orang tua siswa serta mengoptimalkan potensi industri yang telah tersedia di Jawa Barat.
“Kebijakan ini mungkin mengecewakan siswa, tetapi saya sebagai orang tua harus memikirkan dampaknya bagi semua. Banyak orang tua yang kesulitan secara ekonomi, dan kunjungan industri ke luar daerah justru menambah beban mereka,” ujar Dedi Mulyadi dalam keterangannya, Senin (24/2/2025).
BACA JUGA: Dedi Mulyadi Tegaskan Larangan Study Tour Sekolah Meringankan Beban Orang Tua
Gubernur Dedi menegaskan bahwa Jawa Barat memiliki kawasan industri yang luas dan beragam, sehingga tidak ada alasan bagi sekolah untuk mengadakan studi industri di luar provinsi.
Ia menyebutkan bahwa pekerja dari berbagai daerah di Indonesia justru datang ke Jawa Barat untuk bekerja di industri setempat.
“Industri di Jawa Barat sangat banyak, dari manufaktur hingga teknologi. Akan sangat aneh jika siswa SMK di Jawa Barat justru harus belajar ke luar provinsi,” tambahnya.
BACA JUGA: Bupati Cianjur Segera Siapkan Aturan Study Tour Sekolah Tingkat Kabupaten
Selain itu, ia menyatakan bahwa pihaknya telah memerintahkan Inspektorat untuk menelaah sekolah-sekolah yang masih mengadakan kunjungan industri ke luar provinsi.
Jika ditemukan pelanggaran, kepala sekolah yang bertanggung jawab dapat dikenakan sanksi berupa pemberhentian sementara maupun permanen.
Sementara itu, Bupati Cianjur, dr. Mohammad Wahyu, juga mendukung kebijakan ini. Menurutnya, aturan serupa juga akan diterapkan di tingkat SMP dan SD yang berada di bawah kewenangan pemerintah kabupaten.
BACA JUGA: Bupati Cianjur Tegaskan Larangan Study Tour, Kepala Sekolah Bisa Dicopot
“Biaya study tour yang besar sebaiknya dialihkan untuk kebutuhan lebih penting, seperti pendidikan saudara kandung atau kebutuhan pokok keluarga,” ujarnya.
Dengan kebijakan ini, pemerintah Jawa Barat berharap pendidikan menjadi lebih terarah dan tidak membebani ekonomi keluarga siswa.