SMP di Cianjur Dukung Larangan Rayakan Hari Valentine

“Jadi siswa-siswi SMPN 5 Cianjur ini sudah diinformasikan hal-hal yang berbuat maksiat itu harus ditinggalkan karena memang perbuatan itu yang menghambat kepada kesuksesan dan kemajuan kita,” ungkapnya.
Sama halnya dengan Waka Kesiswaan SMPN 4 Cianjur Wiwin Iriani. Ia mendukung larangan yang sudah diedarkan. Menurutnya pelajar di sekolah itu kebanyakan beragama Islam.
“Maaf bukan ke SARA. Soalnya anak-anak di SMP kalau memang tidak diberi penjelasan dengan benar, akhirnya salah juga karena salah kaprah mengartikan Valentine day. Kita tidak pernah ada kita setuju karena di sekolah kami, dari awal tidak ada kegiatan seperti itu,” katanya.
Perayaan Hari Valentine Tidak Ada Manfaatnya
Wiwin mengungkapkan, pihaknya sudah melarang perayaan valentine bagi para pelajarnya sejak awal. Menurutnya, kegiatan seperti itu tidak ada manfaatnya.
“Dari awal juga tidak menyetujui adanya kegiatan seperti itu apalagi sampai ke hal-hal yang negatif karena ujung-ujungnya negatif. Tidak ada manfaatnya,” ungkap dia.
Selain itu, Wiwin berpendapat, pacaran dilarang dalam agama khususnya bagi para pelajar. Ia pun mengatakan para pelajar SMPN 4 Cianjur sudah berkomitment untuk tidak berpacaran.
“Anak-anak sudah berkomitmen anti pacaran.” pungkasnya.
Imbauan MUI Cianjur
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cianjur mengimbau masyarakat untuk tidak merayakan hari Valentine. Rencananya, besok (14/2/2020) MUI Cianjur akan menggelar rapat terkait hal ini.
Ketua Umum MUI Kabupaten Cianjur, KH Abdul Rauf, mengatakan pihaknya tidak bisa melarang secara langsung soal perayaan hari Valentine. Nantinya akan ada imbauan tertulis.