CIANJURUPDATE.COM, Jakarta – Klaim sepihak Tim Penjaring Calon Menteri Kabinet Jokowi, yang mengatakan telah menginventarisir sejumlah nama menuai kritik. Hal itu datang dari berbagai organisasi relawan Jokowi, yang tergabung dalam Komite Penggerak Nawacita.
Ketua Umum Masyarakat Peduli Pangan Indonesia (MAPPAN Indonesia), Wignyo, mengatakan bahwa menunjuk pembantunya adalah hak presiden. Hal itu diungkapkannya dalam siaran pers yang diterima.
“Itu hak prerogatif presiden untuk menunjuk menteri-menteri pembantunya. Jangan sampai ada penggiringan opini dan klaim seakan-akan ada tim yang sudah menggarap kabinet,” tegasnya di Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Menurutnya, hal itu tidak baik dan berbahaya. Sementara itu di tempat yang sama, salah satu Ketua DPP Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara-JP), Viktor Sirait menuturkan, Presiden Jokowi sangat paham siapa menteri yang tepat untuk menduduki jabatan untuk membantunya.
“Pak Jokowi sudah satu periode, tentu sudah sangat paham terkait apa menurutnya siapa yang tepat untuk menduduki jabatan menteri. Semua harus memberikan ruang agar Jokowi memilih kabinetnya. Itu hak prerogatif presiden,” paparnya.
ia mengimbau, semua pihak sebaiknya menahan diri agar jangan membangun opini atau membentuk tim akan menentukan pilihan menteri kabinet kerja Jokowi.
Senada, Sekretaris Jenderal Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT), Bambang J Pramono, mengatakan pihaknya menghimbau untuk semua menyatukan kekuatan membangun negeri. Bambang juga mengingatkan rasanya tidak elok pengumuman KPU belum tuntas sudah ada tim yang mengiming-imingi jabatan menteri melampaui kewenangan presiden.
“Sayang negeri ini dipecah-pecah untuk kepentingan sempit. Kami berharap presiden bisa membangun the winning team untuk menjalankan program nawacita jilid 2,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekjen Seknas, Dedy Mawardi, mengingatkan jangan menggiring opini seolah olah ada tim seleksi kabinet, “Dalam memilih ibukota saja presiden perlu meninjau secara langsung untuk mendapat suasana batin. Jadi percayalah pengalaman lima tahun ini pasti memberi pelajaran pada beliau untuk menilai orang orang seputaran dia,” ujarnya.
Ia juga menegaskan, agar memberikan keleluasaan kepada presiden sehingga tidak ada yang menggiring opini demi kepentingan sesaat.
Lain halnya dengan Sekretaris Jenderal Komite Rakyat Nasional-Jokowi (Kornas-Jokowi), Akhrom Saleh. ia mengatakan bahwa real count yang dilakukan oleh War Room Tim Kampanye Nasional (TKN) yang sudah mencapai angka delapan puluh juta suara berdasarkan C1, membuat pihaknya yakin bahwa Presiden Jokowi dapat memimpin republik ini dua periode.
“Kami meyakini bahwa berdasarkan real count yang dilakukan oleh TKN sebesar 80juta suara tentu pak Jokowi sudah dapat dipastikan menang. Begitu juga kalau kita lihat di Situng KPU. Tapi tetap kita tunggu pengumuman resmi KPU,” pungkas yang biasa disapa Doni ini.
Organisasi Gabungan Relawan Jokowi, Komite Penggerak Nawacita (KPN) antara lain, Seknas Jokowi, Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT), Bara JP, Relawan Penggerak Jakarta Baru (RPJB), MAPPAN Indonesia, Kornas-Jokowi, Almisbat dan Paguyuban Relawan Nusantara (PRN). (rez/bbs)