Soal Serum Anti Bisa Ular, Dinkes: Selalu Ada Walau Terbatas

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur mengeklaim selalu menyiapkan serum anti bisa ular untuk kebutuhan masyarakat. Hal itu mengingat banyaknya temuan ular yang masuk ke rumah warga.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, menuturkan serum anti bisa ular tersedia di puskesmas-puskesmas. Serum tersebut digunakan hanya untuk ular-ular berbisa.

“Selalu ada. Biasanya rutin. Walaupun stoknya terbatas. Tergantung jumlah data yang dilaporkan tahun sebelumnya. Expire datenya juga singkat karena mahal.” tuturnya saat ditemui Cianjur Update di Kantor Dinkes Kabupaten Cianjur, Senin (17/02/2020).

Ia pun menjelaskan ciri gigitan antara ular berbisa dan tidak berbisa. Menurutnya, gigitan ular bisa ada dua titik sedangkan tidak berbisa seperti gigi seri.

Ia pun menyarankan ketika ada masyarakat yang terkena gigitan untuk melakukan pertolongan pertama. Terlebih dahulu membersihkan luka gigitan dengan air yang mengalir lalu diberi disinfektan.

Penyebaran racun dari ular berbisa tergantung dari jenis ular. Ia menyebut, ada ular yang bisa menyebarkan bisa secara cepat, namun ada pula yang membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Rata-rata ular di Indonesia itu berbeda dengan di luar negeri. Di luar negeri itu ularnya sangat mematikan. Kalau di Indonesia itu walaupun berbisa tapi tidak terlalu mematikan kecuali gigitannya banyak,” ungkap dia.

Waspada di Musim Hujan

Yusman pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada di musim Hujan. Ia mengatakan, akan ada banyak penyakit yang bersumber dari binatang termasuk ular.

“Seperti DBD, hepatitis, leptos curosis yang dari kencing tikus itu bisa menyebar, bisa ke manusia penyebarannya,” kata dia.

Selain itu, masyarakat harus menerapkan Perilakau Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Menurutnya, PHBS merupakan hal yang utama.

“Cuci tangan sebelum makan, atau ketika kontak dengan sampah harus menggunakan sarung tangan, makan yang bergizi, tidak merokok, itu bisa meningkatkan imunitas tubuh.” pungkasnya.(afs/rez)

Exit mobile version