Berita

Soroti Kasus Istri Tewas Dibunuh Suami, P2TP2A Cianjur: Sangat Tragis

Lidya menjelaskan, keluarga harus memiliki antisipasi dalam menghadapi konflik dengan anggota keluarga lainnya. Selain itu, dalam kasus ini, masyarakat dan pihak keluarga sudah mengetahui ada niat jahat dari pelaku.

“Harusnya ada antisipasi, karena keluarga dan masyarakat sudah tahu lebih awal bahwa sebelumnya suami korban pernah mencoba melakukan kekerasan dengan membawa sajam untuk membunuh istrinya,” terangnya.

Baginya, peran dan kesadaran masyarakat sangat perlu dalam mengantisipasi kasus seperti ini. Meskipun, dalam pengungkapannya mereka harus dijadikan saksi.

“Kadang kesadaran di masyarakat juga kurang, mereka merasa takut kalau terlibat atau seandainya dijadikan saksi,” tandasnya.

Sudah Dimakamkan

Sementara itu jenazah almarhumah sudah dipulangkan ke rumah duka pada Senin (24/5/2021) sekitar pukul 13.30 Wib setelah diautopsi.

Tangisan keluarga dan masyarakat pecah ketika jenazah tiba. Lantunan dzikir dan selawat terdengar dari masyarakat yang takziah.

Ayah almarhumah, Karim Mulyana (66) menjelaskan, Imas Mulyani anak kandungnya semasa hidup cukup dekat dengan keluarga. Penyayang, sabar, dan perhatian pada keluarga juga baik dengan seluruh temannya.

Bila sedang praktik bekerja di rumahnya selalu minta dibarengi, tak mau jauh dengan ayah. Namun saat kejadian pembunuhan, Karim mengaku saat itu masih sedang berada di masjid.

“Imas Mulyani pulang duluan kami benar-benar merasa kehilangan, karena biasanya tiap saat selalu ada bersama keluarga dan tergolong anak yang taat ibadah. Santun, bijaksana, dan penyayang terhadap sesama,” tuturnya.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button