Sosok di Balik Nama SDN Ibu Dewi dan Ibu Jenab Cianjur
![](/wp-content/uploads/2019/11/images-15-640x470.jpg)
Siapakan Ibu Jenab?
Ibu Jenab atau bernama asli Siti Jenab Lahir pada tahun 1980, yang merupakan perempuan bangsawan. Sama halnya dengan yang dialami Dewi Sartika, pemerintah Hindia Belanda memperkenalkan sistem pendidikan Barat.
Untuk masyarakat pribumi dengan tujuan memperoleh tenaga terdidik bergaji murah. Hanya kaum pria yang bisa menikmati pendidikan tersebut. Namun tidak bagi Siti Jenab yang beruntung bisa bersekolah di Sekolah Raden Dewi Sartika atas rekomendasi RA Cicih Wiarsih (Juag Cicih), anak semata wayang Bupati Cianjur RAA Prawiradireja II.
Saat di Bandung, Siti Jenab mendapat bimbingan langsung dari Dewi Sartika, pendiri Sakola Istri. Setelah menyelesaikan pendidikan, Siti Jenab kembali ke Cianjur dan merasa prihatin melihat kaum perempuan yang dianggap warga kelas dua. Timbul tekad dalam diri Siti Jenab untuk meningkatkan kedudukan kaumnya melalui jalur pendidikan. Pada awalnya Siti Jenab memberikan pendidikan dengan cara berkeliling, door to door, dari satu tempat ke tempat lain. Mendatangi rumah-rumah, kampung dan desa.
Mata pelajaran yang diberikan sama seperti Sekolah Keutamaan Istri yang dibangun Dewi Sartika. Berupa pembelajaran membaca, menulis, berhitung, Bahasa Belanda, Bahasa Melayu, Bahasa Sunda, budi pekerti, agama dan ketrampilan perempuan seperti membatik dan merenda.
Sekolah yang didirikan Siti Jenab kemudian dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur yang mengubah namanya menjadi SDN Siti Jenab.
Tokoh Guru sekaligus Pejuang Pendidikan Nasional
Pengabdian kedua tokoh ini begitu diakui oleh kalangngan masyarakat dan pemerintahan. Terutama di Cianjur yang sampai kini nama kedua tokoh ini terpampang, sebagai nama sekolah. Menjadi bukti dan jejak perjalanan hebat Dewi Sartika dan Siti Jebanab, sebagai guru dan pejuang pendidikan nasional. Jasa yang sangat besar terutama bagi kaum wanita, menjadi motivasi bagi para pelajar disetiap kalangannya.