SPPG Limbangsari Klarifikasi Dugaan Keracunan Makanan Gratis di MAN 1 Cianjur

CIANJURUPDATE.COM – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Limbangsari, Kecamatan Cianjur, memberikan klarifikasi terkait dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang dialami sejumlah siswa MAN 1 Cianjur.

Pihak SPPG memastikan bahwa proses pengolahan makanan telah dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP).

Kepala SPPG Limbangsari, Fahri Zulfikar Lubis, menjelaskan bahwa proses pengolahan makanan dilakukan dengan pengawasan ketat sejak tahap awal.

Bahan baku dicuci bersih, diolah sesuai SOP, lalu dikemas dan didistribusikan ke sekolah-sekolah.

“Saya sebagai Kepala SPPG Limbangsari merespons isu dugaan keracunan di MAN 1 Cianjur. Berdasarkan kronologi internal kami, seluruh proses dari pengolahan, pengemasan, hingga distribusi telah sesuai prosedur. Sampai saat ini, hanya MAN 1 yang melaporkan kasus seperti ini. Sekolah lain yang juga menerima MBG dari kami tidak mengalami keluhan,” ujar Fahri kepada para wartawan, Senin (21/4/2025) malam.

Fahri menambahkan bahwa pihaknya telah memantau langsung proses distribusi hingga para siswa yang terdampak dirujuk ke RSUD Cianjur.

BACA JUGA: Dugaan Keracunan Pelajar MAN 1 Cianjur, PIC Yayasan SPPG Desa Limbangansari Sebut Masakan Program MBG Telah Standarisasi?

Sebagai langkah lanjut, sampel makanan yang tersisa dari MAN 1 telah disiapkan untuk diuji di Labkesda pada Selasa (22/4/2025) pukul 09.00 WIB, dengan hasil uji laboratorium diperkirakan keluar dalam dua hingga tiga hari ke depan.

“Kami sudah berkoordinasi untuk pengujian di Labkesda. Kami mohon semua pihak bersabar hingga hasil resmi keluar agar dapat memperoleh informasi yang objektif,” tegasnya.

Terkait proses produksi, Fahri menjelaskan bahwa pemasakan untuk sekolah dasar dimulai sejak pukul 02.00 dini hari, dengan pengemasan selesai pukul 08.00 dan distribusi dilakukan sesudahnya.

Khusus untuk MAN 1, makanan dimasak pukul 07.00 pagi, didiamkan (resting) selama satu jam, dikemas pukul 09.00, dan tiba di sekolah sekitar pukul 11.00 WIB.

“Sampel makanan memang kami simpan sesuai standar, sebagai antisipasi jika terjadi kejadian seperti ini. Kami juga mencatat siswa yang tidak mengonsumsi MBG dan yang masih memiliki sisa makanan,” pungkasnya.

Bupati Cianjur, dr. Muhamad Wahyu Ferdian, mengunjungi RSUD Sayang pada Senin (21/4) untuk menjenguk sejumlah siswa MAN 1 Cianjur yang diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG).

BACA JUGA: Puluhan Pelajar MAN 1 Cianjur Diduga Keracunan Usai Santap Makanan Bergizi Gratis

Kunjungan tersebut dilakukan setelah ia menerima laporan bahwa banyak siswa yang dirawat dengan keluhan gejala keracunan.

Bupati menyatakan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman dan belum dapat menyimpulkan penyebab pasti dari kejadian tersebut.

“Kami masih melakukan pengecekan. Beberapa siswa mengalami gejala seperti mual, muntah, dan diare. Kita harus objektif menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, baik dari sampel makanan maupun muntahan siswa,” jelasnya.

Menurutnya, penanganan terhadap para siswa menjadi prioritas utama, dan pemerintah daerah akan memberikan pelayanan terbaik.

“Kami turut prihatin dan sedih atas kejadian ini karena ini menyangkut anak-anak kita. Tentu kita ingin memberikan perhatian lebih terhadap mereka,” ungkap Bupati.

Ia menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan sekolah untuk mendata jumlah siswa yang terdampak. Seluruh data akan dikumpulkan guna mendapatkan gambaran jelas mengenai kasus tersebut.

BACA JUGA: Lima Anak di Bojongpicung Diduga Keracunan Usai Konsumsi Buah Betadine

“Setelah semua data dan hasil laboratorium keluar, baru kita bisa ambil kesimpulan dan menentukan langkah selanjutnya. Saat ini, kami menunggu hasil objektif dari pemeriksaan yang sedang berlangsung,” tegasnya.

Editor: Afsal Muhammad

Exit mobile version